Partai Nasdem sebagai mitra koalisi PDI Perjuangan membuka sedikit teka-teki sosok calon wakil presiden yang akan diusung untuk mendampingi calon presiden PDIP, Joko Widodo.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Willy Aditya, mengatakan, cawapres untuk Jokowi telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Nasdem, kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.
"Sudah ada beberapa nama yang sudah mengerucut. Cawapres itu sudah berkunjung ke Gondangdia," ujar Willy dalam diskusi Membaca Koalisi Pilpres 2014 di Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Willy menegaskan, dalam nota kesepakatan koalisi dengan PDIP, Partai Nasdem tidak akan mengajukan calon wakil presiden dan menteri.
"Jadi bisa dipastikan cawapres untuk Jokowi bukan berasal dari Nasdem. Surya Paloh tidak menawarkan dirinya menjadi cawapres. Kami berkomitmen kalau Nasdem tidak masuk tiga besar, maka kami tidak mengajukan capres-cawapres," ucap dia.
Koalisi PDIP-Nasdem, kata dia, untuk mengembalikan khittah politik yang selama ini cenderung menjadi ajang transaksional. Koalisi ini juga sudah dibahas sejak kongres Nasdem tahun 2013 lalu.
"Jadi kerjasama ini tidak ujug-ujug (tiba-tiba), tapi sudah dibahas beberapa bulan sebelum Pileg (pemilu legislatif," ujarnya.
Willy menjelaskan, ada beberapa kepentingan Nasdem mengusung Jokowi. Pertama, PDIP harus mendukung politik gagasan atau restorasi Indonesia. "Bangsa Indonesia tidak bisa menjadi besar kalau masih tersandera masa lalu," ujarnya. Kedua, pembangunan ekonomi yang kuat. Ketiga, pemberantasan korupsi.
"Dua hari yang lalu kami kembali berdiskusi untuk membahas platform Blok Ideologis atau Blok Soekarnois. Perlu konsistensi dan komitmen bersama, baik kesepakatan jangka pendek dan panjang," katanya. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar