Ribuan guru honorer melakukan aksi demo di depan Istana Negara Jalan
Medan Merdeka Utara, Kamis (1/5/2014). Mereka menuntut agar segera
diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa dilakukan tes.
Dalam
orasinya mereka mengatakan akan mendukung siapa saja yang menjadi
presiden, misalnya Jokowi dan Prabowo. Asalkan kesejahteraan mereka
diperhatikan oleh para penguasa.
"Siapapun kami mendukung capres
dan cawapresnya, ayo Pak Jokowi, ayo Pak Prabowo, setelah salah satu
dari mereka terpilih kemudian kita ber MoU," ujar salah satu orator guru
honorer dari wilayah Bogor.
"Sudah lama pemerintah cuman janji tapi hingga kini belum terealisasi," keluhnya.
Menurutnya,
banyak guru honorer yang telah mengabdi hingga 20 tahun namun hingga
kini belum mendapatkan kesejahteraan,"Ini bentuk perlawanan kita kepada
Presiden," tegasnya.
"Apa kata dunia, pemerintah Indonesia masih
melakukan perbudakan terhadap honorer yang mengabdi di lembaga negara.
Honorer hanya digaji Rp 100 ribu perbulan, negara kita kaya tapi
honorernya miskin," tambahnya.
Aksi ini juga dihadiri oleh Camat
Gambir Henri Perez. Dia mengimbau agar demo dapat berjalan tidak anarkis
dan aman. "Semoga melakukan demo dengan suka cita dan tidak anarkis,
tetap hormati negara, semoga sukses," ujar Henri.
Para guru
honorer tersebut berasal dari Jakarta, Banyumas, Bogor, Padeglang dan
Subang. Selain berorasi mereka juga menampilkan aksi silat. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar