Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),
Joko Widodo, dihadiahi serbet oleh puluhan pekerja rumah tangga (PRT).
Serbet itu berwarna putih kusam dengan dominasi berwarna merah motif
kotak-kotak.
"Pak Jokowi, ini serbet sebagai simbolis buat Bapak ya. Biar Bapak
pro kami terus," kata salah seorang PRT kepada Jokowi, di Taman Suropati
7, Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Menerima hadiah serbet itu, Jokowi hanya tertawa kecil. Salah seorang
PRT lainnya lantas berceletuk dan berharap jika Jokowi kelak menjadi
presiden RI selanjutnya, ia dapat merekrut dirinya untuk bekerja dengan
Jokowi.
"Pak Jokowi, kalau nanti Bapak jadi presiden, PRT-nya saya saja ya, Pak," kata wanita paruh baya tersebut.
Jokowi kembali hanya tertawa mendengar gurauan ibu itu. Saat mengadu
kepada Jokowi, puluhan PRT yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan
(KAP) itu mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintah
yang tidak pro-rakyat.
Perwakilan KAP, Listiyowati, berharap beberapa aduan mereka dapat
dijadikan Jokowi sebagai catatan jika kelak menjadi presiden RI. Mereka
percaya, jika menjadi presiden, Jokowi adalah pembuat kebijakan
tertinggi.
Dalam catatan hitam yang diberikan kepada Jokowi, Listiyowati
mengungkapkan beberapa desakan untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga menjadi undang-undang. Sebab, rencana
ini sudah ada sejak 2010. Namun, hingga kini belum ada realisasinya.
"Pak SBY kan janji waktu 2010, tapi sampai akhir masa jabatannya sebagai presiden, belum juga terealisasi," kata Listiyowati. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar