Peringatan hari buruh internasional tahun ini bertepatan dengan pesta demokrasi yakni pemilihan presiden di Indonesia. Tentu para buruh pun berharap agar pemimpin terpilih nanti lebih memperhatikan nasib para pekerja agar menjadi lebih baik.
Humas DPW Bekasi dari Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB), Anton Siregar menuturkan meski menentukan sikap untuk mendukung satu nama calon presiden, buruh sudah tahu tidak akan memilih Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Menurutnya, Jokowi di mata buruh bakal melanggengkan kesengsaran kaum buruh dengan sistem kerja kontrak. Hal itu didasarkan oleh sistem outsourcing yang lahir pada zaman Megawati Soekarnoputri menjalankan roda pemerintahan.
"(Buruh) ngga mau Jokowi. Dia kan dari PDIP. Kita tahu adanya outsourcing itu di zaman Mega," kata Anton di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2014).
Anton menuturkan, bagaimanapun saat ini persepsi buruh terhadap Jokowi merupakan 'boneka Megawati'. Karena Jokowi selalu mengutarakan kalimatnya yang melontarkan ' Tanya ibu Mega'.
"Kita ngga mau Jokowi disetir Mega. Mau bagaimana nasib kami (buruh)? Jadi kita ngga punya pilihan ke Jokowi," ucapnya. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar