Dalam peringatan hari buruh sedunia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
menerima aduan dari puluhan buruh perempuan. 25 Orang perwakilan buruh
perempuan tersebut bertemu Jokowi di ruang tamu rumah dinasnya.
Para
buruh ini tergabung dalam Komite Aksi Perempuan (KAP) yang terdiri dari
23 organisasi perempuan. Mereka menyampaikan berbagai persoalan
mengenai media, pembantu rumah tangga dan buruh migran.
"Kami
berharap Pak Jokowi sebagai capres memperjuangkan nasib pembantu rumah
tangga dengan adanya perwujudan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga,"
kata Lita dari Jala PRT di rumah dinas Jokowi, Jl Taman Suropati,
Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2014).
Lita mengatakan, UU tersebut
telah diperjuangkannya selama 10 tahun. 10 Juta lebih pekerja informal
adalah pekerja rumah tangga di Indonesia. Tak hanya lokal, menurutnya
buruh migran perempuan juga mendapat perlakuan yang diskriminatif.
"Catatan
hitam penegakan hak buruh perempuan dari tahun 2013 tidak ada
perubahan, justru kondisi buruh perempuan makin memburuk," kata buruh
perempuan lain dari Kaliana Mitra, Listyowati.
Jokowi kemudian
menanggapi permintaan para buruh perempuan itu. "Saya sudah nangkap.
Yang terpenting saya jadi mengerti dan tahu, mudah-mudahan bisa
memperjuangkan," kata Jokowi yang kali ini mengenakan baju kotak-kotak
kombinasi warna abu-abu, merah dan putih.
Mereka kemudian
bersalaman dan saling berfoto bersama Jokowi. Saat buruh perempuan
tersebut meninggalkan rumah Jokowi, tiba-tiba Rieke Dyah Pitaloka hadir
di kediaman Jokowi. Rieke tiba seorang diri dengan mengenakan kemeja
putih lengan panjang. Ia juga turut menyalami para buruh perempuan itu.
Saat ini kedua politisi PDIP tersebut masih berada di kediaman Jokowi. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar