Kamis, 01 Mei 2014

Jokowi Berdoa Semoga Bisa Perjuangkan Keinginan Buruh

Dalam peringatan hari buruh sedunia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima aduan dari puluhan buruh perempuan. 25 Orang perwakilan buruh perempuan tersebut bertemu Jokowi di ruang tamu rumah dinasnya.
Para buruh ini tergabung dalam Komite Aksi Perempuan (KAP) yang terdiri dari 23 organisasi perempuan. Mereka menyampaikan berbagai persoalan mengenai media, pembantu rumah tangga dan buruh migran.
"Kami berharap Pak Jokowi sebagai capres memperjuangkan nasib pembantu rumah tangga dengan adanya perwujudan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga," kata Lita dari Jala PRT di rumah dinas Jokowi, Jl Taman Suropati, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2014).
Lita mengatakan, UU tersebut telah diperjuangkannya selama 10 tahun. 10 Juta lebih pekerja informal adalah pekerja rumah tangga di Indonesia. Tak hanya lokal, menurutnya buruh migran perempuan juga mendapat perlakuan yang diskriminatif.
"Catatan hitam penegakan hak buruh perempuan dari tahun 2013 tidak ada perubahan, justru kondisi buruh perempuan makin memburuk," kata buruh perempuan lain dari Kaliana Mitra, Listyowati.
Jokowi kemudian menanggapi permintaan para buruh perempuan itu. "Saya sudah nangkap. Yang terpenting saya jadi mengerti dan tahu, mudah-mudahan bisa memperjuangkan," kata Jokowi yang kali ini mengenakan baju kotak-kotak kombinasi warna abu-abu, merah dan putih.
Mereka kemudian bersalaman dan saling berfoto bersama Jokowi. Saat buruh perempuan tersebut meninggalkan rumah Jokowi, tiba-tiba Rieke Dyah Pitaloka hadir di kediaman Jokowi. Rieke tiba seorang diri dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang. Ia juga turut menyalami para buruh perempuan itu. Saat ini kedua politisi PDIP tersebut masih berada di kediaman Jokowi.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar