Presidium Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Muhammad Yamin, mengaku
pasrah setelah Jusuf Kalla resmi didapuk sebagai calon wakil presiden
Joko Widodo. “Mau bagaimana lagi. Kalau itu sudah keputusan partai, kami
akan mendukung. Tapi dukungan kami hanya untuk Jokowi,” kata Yamin saat
dihubungi Tempo pada Senin, 19 Mei 2014.
Pekan lalu,
Yamin mengatakan sejumlah dewan pimpinan daerah di luar Jawa telah
mengutarakan kritikannya ihwal rencana pengajuan Kalla sebagai calon
wapres Jokowi. Sebab, Kalla dinilai masih memiliki kepentingan bisnis
yang tinggi.
Yamin juga termasuk kader yang kurang setuju jika Kalla
menjadi cawapres Jokowi.
Menurut Yamin, seorang calon pemimpin
harus bersih dari kepentingan bisnis. Di lain pihak, Kalla dikenal
sebagai pengusaha. “Coba lihat saja berapa daftar kekayaannya,” ujar
calon legislator DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah IX (meliputi
Kabupaten Brebes, Tegal, dan Kota Tegal) yang gagal meraih kursi di
Senayan itu.
"Bayangkan kalau pengusaha memimpin negara sebesar
ini. Saya selalu meragukan kalau (pemilik) perusahaan besar terjun ke
politik,” kata Yamin. Kendati kurang setuju dengan pencawapresan Jusuf
Kalla, Seknas Jokowi selama ini juga tidak mengerucutkan dukungan kepada
calon-calon wakil presiden lainnnya.
Menurut Yamin, penyebabnya Seknas masih memegang teguh pernyataan Jokowi ihwal akan adanya kejutan dalam pemilihan cawapresnya. “Tapi kalau siang ini sudah dideklarasikan dan didaftarkan ke KPU, berarti
sudah tidak ada kesempatan untuk calon lain,” ucapnya. Dia hanya
mengimbau agar seluruh anggota Seknas Jokowi tetap mendukung keputusan
partai.
Koordinator Seknas Jokowi wilayah Brebes-Tegal-Slawi,
Agus Slamet, mengatakan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden
tetap bulat meski Jusuf Kalla sebagai cawapresnya. “Kami tetap berfokus
memenangkan Jokowi,” kata Agus. Pada Ahad malam, 18 Mei, Seknas Jokowi
menggelar pentas musik akustik untuk menjaring dukungan warga di depan
Kantor Pos Kota Tegal. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar