Pasangan Jokowi-Prabowo atau Prabowo-Jokowi tidak akan mungkin terjadi karena kedua kubu sudah mendeklarasikan perbedaan dan situasi politik sekarang sudah panas.
Demikian diungkapkan Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, khusus kepada Tribunnews.com, akhir pekan lalu.
"Tak mungkin Prabowo menjadi Wakil Presiden nya Jokowi karena situasi politik sekarang sudah panas dan Gerindra pun sudah mencalonkan Prabowo sebagai calon presiden.
Demikian pula PDIP sudah jelas mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden. Semua sudah berbeda," paparnya.
"Meskipun demikian mudah-mudahan siapa pun terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, semakin baiklah bagi negeri Indonesia ini. Rivalitas begitu wajar berarti kita mengalami kemajuan politik yang semakin baik saat ini," tegasnya lagi.
Gerindra dan PDIP menurut Mahfud saat ini sama kuat di lapangan.
"Suara Prabowo merata di mana-mana di Indonesia. Sama kuat dengan Jokowi dan PDIP nya. Jadi faktanya saat ini Jokowi dan PDIP nya di daerah-daerah sama kuat dukungannya dengan Gerindra yang saya lihat. Timnya Gerindra juga bekerja dengan baik mereka di berbagai daerah," kata Mahfud.
Sementara Mahfud MD siap berpasangan dengan siapa pun asal bisa jadi capres atau cawapres.
"Saya siap menjadi Wakil Presiden tetapi lihat komposisi koalisinya dulu. Saya baik dengan semua pihak tak ada masalah dan hubungan sehari-hari sampai kini semua baik-baik saja. Jadi lihat konfigurasi politiknya dulu lah nanti, baru bisa bicara lagi," lanjutnya.[tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar