Selama terbaring sakit, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
tetap 'bekerja' dan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) menyelesaikan permasalahan Ibukota. Ia selalu memastikan
tidak ada program-programnya yang tertunda, terutama realisasi sistem
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Saya takut sistem PTSP kita
gagal," kata Ahok saat ditanya wartawan seputar kekhawatirannya selama
dirinya tidak masuk bekerja di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).
Menurut dia, sistem
PTSP dimaksudkan untuk memberantas praktik percaloan di Jakarta yang
kian menjamur.
"Kita tahu di DKI banyak, penuh calo. Semua urusan kena
calo, oknum di eselon III dan IV juga main. Makanya, kita begitu satu
sistem, gimana fungsi PTSP menggantikan fungsi 'calo'. Kita mesti tes
dari III-A, orang-orang seperti ini, lalu kalau baik, kita gaji dia,
taruh di kelurahan dan kecamatan, ini yang penting," papar Ahok.
Di
Rusun Marunda banyak calo, Pak? "Itu nggak masalah. Kita sudah mulai
lakukan, urus KTP sama, kalau kamu KTP-nya sama, saya gampang melacak
kamu," jawab Ahok.
Ia menegaskan tidak ada program yang
terabaikan atau tertunda. "Jalan saja sih karena kan BBM jalan terus
sama kepala dinas. Pagi, siang, malem, jalan saja. Saya juga disposisi
juga jalan terus. Coba cek saja di situ," ujar suami veronika Tan ini.
Selain
itu, Ahok berkoordinasi dengan Jokowi via telepon. "Dari Senin semua
disposisi jalan, nggak ada tiada hari tanpa disposisi. Senin sampai
kamis jalan terus," kata Ahok.[detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar