Capres PDI Perjuangan Jokowi mengaku sudah mengantongi tiga nama yang
bakal mendampinginya berlaga di Pilpres 2014. Pengamat Politik dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego, menilai sosok
Abraham Samad bisa jadi pendamping Jokowi untuk jalankan roda
pemerintahan ke depan.
Sementara menurut Indria, sosok Abraham
diperlukan agar pemerintahan berjalan lebih profesional. Hal ini karena
Abraham dikenal tegas selama menjalankan roda organisasi hukum di KPK,
terlebih lagi Abraham tidak terlahir dari partai sehingga tidak terikat
dengan kepartaian bila kelak terpilih.
"Ketika ada yang korupsi,
maka akan ditindak tegas. Siapapun orangnya, akan diseret ke
pengadilan," kata Indira, di Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Ketegasan
tersebut terlihat dari keberanian KPK dan Abraham dalam menyerat
beberapa tersangka korupsi, ada menteri, jenderal bintang dua polisi,
anggota-anggota dewan, serta pimpinan partai.
"Korupsi dipastikan tidak dibiarkan. Samad memiliki sejarah emas dalam pemberantasan korupsi," ujarnya.
Jokowi
sendiri mengakui saat ini nama cawapres pendampingnya mengerucut jadi 3
nama. Namun mantan Wali Kota Solo ini masih mengunci rapat nama-nama
tersebut.
"Sudah mengerucut dari 5 menjadi 3 nama. Tapi belum
bisa disebutkan. Secepatnya. Kita terbuka bekerja sama dengan siapa pun
tidak ada masalah," kata Jokowi yang baru tiba di kediamannya di Jl
Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu siang.
Wasekjen PDIP Hasto
Kristianto, sebelumnya juga menyatakan nama Abraham Samad masuk dalam
radar PDIP untuk bakal calon pendamping Jokowi di Pilpres nanti.
Sementara itu Samad pun pernah menolak ketika Waketum Gerindra Fadli Zon
menyebut dirinya layak mendampingi dengan capres Gerindra Prabowo
Subianto.
"Sekarang saya nggak mau lagi ngomong itu. Biarkan saja
orang politik yang ngomong. Kapasitas saya ini nggak cocok jadi Wapres,
saya cocoknya jadi Ketua RT," kata Samad di Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Jl Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar