Senin, 21 April 2014

Ibu-ibu Tak Mengerti Apa-apa Disuruh Demo Bawa Roti Buaya

Sekitar 30 ibu-ibu menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka meminta Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tidak meninggalkan ibu kota untuk nyapres. Dalam aksinya itu, mereka bernyanyi lagu ciptaan sendiri yang isinya meminta Jokowi tidak meninggalkan Jakarta.
"Janji-janji mana janji manismu, jangan tinggalkan Jakarta. Banjir, sampah, macet dan miskin masih di mana-mana," ujar mereka di balai kota, Senin (21/4/2014).
Dalam aksi tersebut, mereka juga membawa roti buaya untuk diserahkan ke Jokowi. Namun, mereka tidak diizinkan masuk untuk menemui orang nomor satu di Jakarta itu. "Ingat Pak, janji adalah hutang," teriak mereka.
Para ibu itu juga menggunakan pita kuning sebagai tanda. Puluhan polisi tampak berjaga-jaga di lokasi.
Namun, dalam aksi itu banyak ibu-ibu yang tidak mengerti tujuan mereka ke balai kota. Mereka mengaku hanya diajak saja. "Enggak tahu, saya mah ikut aja ke sini," ujar ibu yang mengaku warga Manggarai itu.

Misi Demo Mirip dengan Permintaan Partai Gerindra
Lebih lanjut ditehaui bahwa para pendemo berasal dari Aliansi Penduduk Jakarta (APJ) melakukan aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Tujuan mengingatkan Jokowi agar tak melupakan janji-janjinya kepada warga Jakarta.
Mereka menamakan demonstrasi dengan 'Aksi Damai Melawan Lupa Jokowi Gubernur 2012-2017' ini. Dalam aksinya pengunjuk rasa membawa roti buaya yang dipegang oleh perempuan berpakaian pengantin Betawi.
"Roti buaya lambang kesetiaan dalam budaya Betawi. Kita bawa roti ini supaya mudah-mudahan pak Jokowi berprinsip kayak roti buaya," seru salah seorang orator demo, Senin (21/4/2014).
Dia juga mengatakan para pengunjuk rasa mengharapkan Jokowi mau keluar dari ruang kerjanya menemui mereka. Lalu memakan roti buaya bersama-sama untuk menunjukkan Jokowi akan tetap setia kepada warga Jakarta.
Tak hanya roti buaya, pengunjuk rasa juga membawa spanduk yang bertuliskan pantun untuk Jokowi. Pantun itu berbunyi 'Daun jati, buah kedondong. Tepati janji dong!'. Di bagian kanan spanduk, tampak gambar wajah Jokowi berbentuk sketsa namun dengan hidung panjang layaknya tokoh kartun Pinokio.
"Kalau Pinokio bohong kan hidungnya panjang. Harapan penduduk DKI yang sudah menerima Jokowi jadi Gubernur untuk bisa menepati janjinya dan tidak tergiur jabatan lain," jelas orator demo.
Adapun rangkuman janji-janji Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dinilai APJ belum dipenuhi hingga kini, yaitu:
  1. Akan memimpin Jakarta selama 5 tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti pemilu 2014.
  2. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta serta memperbanyak koridor. Realisasinya hanya dapat anggaran 700 bus yang sebagiannya karatan. Anggarannya pun Rp 1,5 triliun sangat beraroma korupsi.
  3. Tidak memakai voorijder untuk merasakan kemacetan, ternyata Jokowi masih memakai voorijder.
  4. Mengatakan banjir tak sulit. Ternyata baru setahun menjabat malah besar 2 kali belum bisa diatasi Jokowi. Malah membuang uang Rp 28 miliar menggarami udara.
  5. Berjanji membenahi birokrasi bersih dan profesional, justru melaksanakan lelang jabatan yang melanggar kaidah profesionalitas.
[merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar