Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada setiap kepala sekolah yang lulus tes seleksi
dan promosi terbuka agar mengutamakan pendidikan budi pekerti kepada
para murid.
"Jangan hanya hal konsumtif. Dimulai lagi kenalkan
anak-anak kita, sopan santun, budi pekerti, ramah tamah, piket, menyapu
ruangan, memelihara kebun, berkaitan dengan lingkungan," kata Jokowi saat public hearing (diskusi publik) yang digelar di Balai Kota, Jakatra, Rabu
(19/3/2014).
Jokowi berkaca dari metode pendidikan di negara lain,
seperti di Singapura dan Korea. Menurutnya, kedua negara tersebut
memberikan contoh yang baik bagaimana menanamkan rasa nasionalisme yang
tinggi kepada murid-murid mereka.
"Slogan negara diteriakkan
setelah berdoa. Singapura, Korea, sebelum memulai pekerjaan. Makanya
Singapura terus maju," ucap mantan Walikota Solo ini.
Selain itu,
Jokowi menginstruksikan kepada kepala sekolah hasil lelang jabatan
tersebut untuk menghidupkan dan memaksimalkan pendidikan gotong royong,
seperti piket membersihkan kelas setelah jam pulang sekolah.
"Piket
itu perlu untuk membangun kerja tim bukan hal yang mudah. banyak yang
hilang. Sebelum memulai pekerjaan, berdoa, nyanyikan Indonesia Raya. Itu
pendidikan pembangunan karakter yang harus dikenalkan ke anak-anak,"
kata Jokowi.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar