Rabu, 19 Maret 2014

IHSG Pagi Ini Masih Berlanjut Dukung Jokowi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka hijau di level 4.827,64 atau naik 22,03 poin dibanding penutupan kemarin di level 4.805,61. Indeks LQ45 dibuka hijau di level 818,03, menguat 5,59 poin dibanding penutupan kemarin di level 812,44.
Untuk bursa Asia, indeks Strait Times dibuka merah di level 3.078,70 atau melemah 15,14 poin. Indeks Nikkei 225 dibuka hijau di level 14.461,39 atau naik 50,12 poin. Indeks Hang Seng dibuka di level 21.585,12 atau naik 1,62 poin.
Sementara itu, indeks S&P ditutup menguat 0,72 persen atau 13,42 poin ke level 1.872,25. Indeks Nasdaq ditutup menguat 1,25 persen atau 53,36 poin ke level 4.333,31. Sedangkan, indeks Dow Jones ditutup menguat 88,97 poin atau 0,55 persen ke level 16.366,19.
Bursa Eropa ditutup positif di mana FTSE menguat 0,62 persen, DAX positif 1,37 persen dan CAC positif 1,32 persen. Minyak WTI negatif 0,32 persen pada level USD 99,38 per barrel. Emas melemah 0,06 persen pada level USD 1.358,30 per oz.
Equity Analyst Asia Financial Network Agus Susanto Benzaenuri memaparkan, laju IHSG hari ini berpotensi menguat. "Sentimen positif bursa regional Asia dan bursa global yang dibuka menguat akan menjadi katalis positif penguatan IHSG hari ini, namun perlambatan ekonomi China tampaknya masih membayangi," papar Agus kepada merdeka.com, Rabu (19/3).
Sementara itu, dari dalam negeri, Jokowi effect sepertinya sudah mereda, investor diprakirakan lebih merespon kebijakan BI yang menjaga suku bunga tetap pada 7,5 persen dan diharapkan akan kembali diturunkan jika pemilu mendatang berlangsung lancar. "Namun, BI sendiri telah merevisi pertumbuhan ekonomi RI tahun ini lebih lambat sekitar 5,5-5,8 persen," imbuh Agus.
Wall Street ditutup positif. Wall Street menguat setelah optimisme pasar mewarnai bursa New York tersebut pasca pernyataan Putin menyatakan tidak ingin memecah belah Ukraina atau memulai perang dingin baru dengan Barat. Sementara itu, data ekonomi menunjukkan data pembangunan rumah turun 0,2 persen selama Februari kemarin.
"Dalam perdagangan bursa New York kemarin, setiap saham yang turun terdapat tiga saham yang mengalami kenaikan dengan kenaikan didorong oleh saham-saham sektor kesehatan," tutup Agus.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar