Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan selama ini persoalan pemerataan pangan tidak maksimal lantaran kurangnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
"Pengalaman di lapangan, menurut saya ini masalah komunikasi pusat dengan Gubernur, Bupati dan Walikota," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi dalam rakornas V Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Jokowi telah mengetahui adanya ketimpangan soal pemerataan pangan ketika ia melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengenai penyediaan beras.
"Saya sampaikan, saya ke Sulawesi Selatan. saya keget disana ada surplus beras 2,6 juta ton, sementara di Jakarta kita kehabisan beras. Saya langsung tanda tangan dan detik itu juga langsung ke Jakarta," kata mantan Walikota Solo ini.
Jokowi yang juga bakal calon presiden dari PDI Perjuangan ini menilai positif pertemuan yang berlangsung hari ini. Pasalnya, dengan adanya pertemuan antara pusat dan daerah, masalah komunikasi yang selama ini terhambat kembali tersambung.
"Mestinya memang ada komunikasi seperti ini. Mungkin bisa presiden, menko, gubernur, enggak setahun sekali tapi setiap bulan," ucap Jokowi. [tribun]
memang ada problem komunakasi tambahLagi cara kmu b'omong jua kurang lancar , bg'mn mau faham kmu klu kmu jadi p'baca berita d'TV (public speaking hrs improve!!!!) - jd d'hitamPutihkan spy topik utama yg mau d'bicara itu jelas oleh k'2 pihak br-lah d'p'debatkan wkt k'temu.......dr d'smp'k d'udara terus info.X m'jd beda
BalasHapusWaduh yg komennya sndr ga lancar, kocak dah!
BalasHapusHa ha ha bener Hana, terus terang gue bingung sama tulisan apalagi makna komen Pak Lim. Sorry Pak Lim, gue tdk ada maksud menghina Loe.
Hapus