Rabu, 21 Mei 2014

Ini Penjelasan JK Mengapa Jokowi Bukan Capres Boneka

Jusuf Kalla tidak terima Joko Widodo, partner-nya di Pilpres nanti, disebut sebagai capres boneka. Menurutnya, Jokowi, sapaan Joko Widodo, maju karena diberi amanah oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Engga dong. Ibu Mega (Ketua Umum PDIP) punya watak konsisten, memberi tanggung jawab yang dipilihnya. Sangat delegasikan," ujar pria yang akrab disapa JK ini, di kediamannya, Jl Brawijaya No 6, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2014)
Wakil Presiden periode 2004-2009 ini menuturkan, Megawati sebagai ketua umum partai berhak menunjuk siapa yang akan diberikan mandat untuk jadi capres dari partai berlogo banteng tersebut.
Kendati begitu, JK pun menegaskan jika Jokowi terpilih sebagai presiden, sepenuhnya kebijakan yang diambil pemerintah tidak ada kaitannya dengan partai pendukungnya.
"Ini kan amanah yang sudah dijalankan. Kalau jadi presiden, dia harus menjalankan sesuai amanah sebagai kewenangan presiden, jadi bukan boneka," tegas JK.
Sebelumnya, capres Gerindra Prabowo Subianto, menyindir ada capres boneka yang bakal meramaikan Pilpres Juli mendatang. Sindiran itu dia sampaikan di hadapan ribuan simpatisan Gerindra saat berkampanye di Gelora Bung Karno.
"Kalian mau dipimpin boneka-boneka? Mau punya presiden boneka?" teriak Prabowo di Gelora Bung Karno, Minggu (23/3/2014).
"Tanggal 9 April pilihannya sangat jelas, antara antek negara lain atau Indonesia yang berdiri di atas kakinya sendiri," kata Prabowo.  [lia/merdeka]

1 komentar:

  1. Antek negara asing? Ini statemen samar dan perlu dijelaskan apa maksudnya dan kpd siapa tujuan sebutan itu dimaksud. Menurut gue pergaulan internasional itu suatu kewajaran sepanjang tdk tunduk pd negara manapun demi kemajuan dan kemandirian negara. Pak Prabowo sepanjang jd tentara apa gak pernah pake M16 atau AK47 gitu? Saat ini RI pun kerjasama ToT dan joint production jet tempur Gen 4,5 KIFX dan KS Changbogo dg Korsel dan rudal C705 dg China. Kalau teknologi highteck ini sdh dikuasai RI maka saat itulah RI mandiri. Apakah nasib RI ingin sprt Korut yg diisolir internasional, kan tdk? Jokowi justeru sdh memulai pengadaan daging sapi dr NTT dan beras dari Sulsesl utk melepaskab diri dr ketegantungan impor dr negara lain, apakah itu bukan langkah menuju kemandirian? Pergaulan internasional itu perlu tp kemandirian bangsa juga wajib kan?

    BalasHapus