Dikatakan, Ketua Dewan Pembina Gerindra itu marah jika ada masalah prinsip yang dilanggar oleh anak buahnya.
"Prabowo itu memang pemarah kalau anak
buahnya sering melakukan kesalahan," kata Martin Hutabarat, di gedung
DPD, Senayan Jakarta, Rabu (21/5).
Apalagi lanjutnya, jika kesalahan itu
berulang-ulang dilakukan anak buahnya, tingkat kemarahan Prabowo akan
bertambah.
"Saya kira itu manusiawi. Semua orang pasti akan bersikap
seperti itu," ungkap anggota Komisi III DPR ini.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai
pemahaman Prabowo terhadap kebebasan pers, Martin menjelaskan bahwa
capres Gerindra tersebut sangat menghargai kebebasan media massa.
"Prabowo menghargai kebebasan pers, karena kebebasan tersebut dijamin oleh undang-undang," tegasnya.
Dikatakannya, musuh media itu bukan
presiden. "Justru di dalam negara demokrasi, media itu mitra kerja
presiden untuk mewujudkan program-programnya," politisi asal Siantar,
Sumut, itu.
Lebih lanjut Martin mengajak para capres
untuk menggunakan media massa sebagai sarana untuk menyampaikan visi
dan misi. "Kompetisi Jokowi dan Prabowo saat kampanye nanti di media
massa harus tetap dalam koridor visi dan misi capres," sarannya.
"Visi dan misi itulah yang harus dijadikan indikator untuk lima tahun ke depan," imbuhnya. [fas/jpnn]
Pemarah konotasinya negatif pa, seorang yg pemarah sk melampiaskan emosi yg kdg tdk pd tempatnya atau marahnya ga sesuai dgn tingkat kesalahan org yg dimarahi, seorang pemimpin hrs memiliki kecerdasan emosi, agar bawahannya mjd segan, bukan malah jd takut, hrs bs menyeimbangkan antara ksalahan dan hukuman yg dijatuhkan, pemimpin yg pemarah srgkali ga rasional, sulit nerima kenyataan, ingat pa, marah itu biang pertikaian, biang dr sgala khancuran!
BalasHapusPak Prabowo marah sbg siapa, sebagai komandan tentara kpd prajuritnya atau sbg ketum Gerinda kpd anggotanya yg sama2 sipil? Apakah Pak Prabowo skrg bukan orang sipil? Apakah Gerindra itu organisasi militer? Nah, perlakuan kpd masyarakat sipil jangan disamakan sprt tentara dong.
BalasHapusgemana mau menjadi.gerbong RI kalo sifafnya pemarah. Entar rakyatnya terbawa jd pemarah. Ahirnya pada berantem melulu, perang antar kampung, saing bunuh.gitu kok didukung bro...?
BalasHapusdari penampilannya aja udah mengerihkan andaikan memimpin parpol 2 pendukungnya akan pada bubaran, tetapi yakin Jokowi/JK menang minimal 65 % pada tanggal 9 Juli 2014
BalasHapusorang kok pada ga bisa baca, teliti dong..
BalasHapusapa memilih presiden yang anak buahnya korupsi tapi di biarin aja, mau jadi apa Bnagsa ini..
menurutku sudah cukup bangsa Indonesia menjadi pencetak kuli kontrak, pengamen, penjahat, sementara posisi strategis dibidang bisnis dikuasai bangsa lain..
mbok yo pada sadarrr.., jangan cm terpesona pada pencitraan, inget nasib anak2 kita kelak kl bangsa ini tetep jadi bangsa ga bermartabat..