Sumber JPNN menyebutkan, keputusan
diambil Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) setelah dia gagal
meminta Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri agar memberi "kuota" 8
posisi menteri. Kuota diminta sebagai timbal balik dukungan Golkar pada
pasangan capres/cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diusung
PDI-P.
Dikatakan, Megawati menolak permintaan
Ical, panggilan Aburizal Bakrie, sebab sejak awal memutuskan Jokowi
sebagai capres, PDI-P tak menjanjikan bakal membagi posisi strategis di
pemerintahan kepada partai yang ikut berkoalisi yakni Nasdem, PKB, dan
terakhir Hanura. Mega bahkan dengan tegas meminta ketiga partai tadi
agar tak berharap diberi kursi menteri.
Mega selalu berkata posisi menteri akan
diisi secara profesional lewat proses uji kelayakan dan kepatutan.
Dengan sikap tersebut, Mega akhirnya tak menjawab permintaan ARB supaya
Golkar diberi jatah 8 menteri. “ARB kecewa tidak ada jawaban dari Ibu
Mega,” ungkap beberapa sumber yang dekat dengan ARB, Selasa (20/5).
Dampak dari arah dukungan Golkar ke
Gerindra ini membuat sejumlah elite politik dan internal Golkar pecah.
Diprediksi dua pertiga massa dan kader Golkar tidak mendukung keputusan
ARB. “Mari berhitung anggaplah ada 38 kursi menteri, 10 sudah jadi milik
Golkar, sisanya sudah pasti milik PKS, PPP, PAN dan Gerindra, semuanya
sudah terbagi,” kata sumber tersebut.
Sikap ini merupakan bukti kesekian bahwa
Partai Golkar merupakan partai haus kekuasaan yang mau melakukan
apapun, termasuk dengan cara main politik dua kaki.
Menanggapi jatah menteri ini, Sekretaris
Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham ditemui wartawan di Rumah
Polonia Jakarta Timur, yang jadi markas tim pemenangan Prabowo-Hatta,
menjawab diplomatis. Menurut dia, partai apapun dibentuk di dunia ini
punya ide dan cita dan rangka memperjuangkan cita-cita itu diperlkukan
alat berupa kekuasaan.
"Ini hakekat partai tapi yang pasti di
sini tidak ada perjanjian-perjanjian tentang posisi (menteri) itu dan
Prabowo menjelaskan itu. Yang ada adalah niat yang tulus bersama-sama
untuk berjuang memenangkan calon ini. Setelah itu kita akan bicara agar
supaya janji cita-cita visi yang disampaikan kita laksanakan," jawabnya. [Fat/jpnn]
Wahhhhh.... kepentingan Elit Partai no. 1
BalasHapuskepentingan Rakyat no. ??????? ( Biar diisi oleh PS, ARB dkk. )