Rabu, 21 Mei 2014

Jokowi-JK Diminta Perjuangkan Nasib dan Gaji Guru Madrasah

Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) bakal memberikan dukungan terhadap pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai capres dan cawapres 2014. Sebab, kedua figur tersebut dianggap bakal menyejahterakan guru-guru madrasah yang selama ini masih minim dibandingkan dengan guru-guru di sekolah umum.
"Dukung mendukung memang belum diresmikan, karena perlu dibahas di internal kami.
Namun kita menyampaikan aspirasi ke tim Pak Jokowi-JK untuk turut memikirkan nasib guru-guru madrasah," kata Sekjen AGPAII Marbawi di Kantor Media Center JKW4P, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Marbawi berkeluh kesah dan menceritakan tentang nasib guru-guru madrasah yang selama ini kesejahteraannya masih minim. Padahal, guru madrasah merupakan ujung tombak dalam pendidikan mental anak-anak bangsa.
"Satu dua hari ini kita akan rapat internal untuk memberikan dukungan," tegasnya.
Menurut Marbawi, ada sekitar 50-70 ribu guru agama di madrasah dari seluruh Indonesia yang masih minim gajinya bila dibandingkan dengan guru-guru di sekolah umum.
"Tunjangan sertifikasi guru agama dan non agama sangat berbeda, jauh beda nilainya. Banyak sekali di daerah guru umum sudah sertifikasi sedangkan guru agama belum," jelas Marbawi.
Sedangkan Ketua AGPAII Afrizal mengatakan, guru madrasah dan guru di sekolah umum memang beda naungannya. Saat ini guru madrasah di bawah koordinasi Kementerian Agama, sedangkan guru umum di bawah Kementerian Pendidikan Nasional.
"Kita berusaha agar kesejahteraan dan tunjangan guru madrasah kedepannya lebih baik. Tunjangan guru madrasah tidak ada, sedangkan di Kemendiknas ada. Kami ingin kedepannya ada integrasi dan kesamaan dalam kesejahteraan," tandasnya.
Perlu diketahui, AGPAII telah diterima langsung oleh Tim Jokowi-JK. Seperti Eva Kusuma Sundari (PDIP), Ali Machsan Musa (PKB), Nusron Wahid (Golkar), Bambang DH (Mantan Wali Kota Surabaya) dan Utut Ardiantoro (PDIP).  [gib/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar