Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Dubes Uni Eropa
untuk Indonesia Olof Skoog sore ini. Dalam pertemuan selama 30 menit
tersebut, Paloh menjawab pertanyaan dari Skoog tentang kelanjutan
koalisi NasDem di Pilpres 2014.
"Kita ucapkan selamat pada NasDem
sebagai partai baru yang mendapat tempat di masyarakat. Bagaimana
kelanjutan koalisi NasDem?" tanya Skoog pada Paloh di Kantor DPP NasDem,
Jalan RT Suroso 44, Gondangdia Lama, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2013).
Paloh
lalu menjelaskan tentang koalisi yang telah dijalin NasDem dengan PDIP.
Ia yakin bahwa koalisi itu masih mungkin menguat dengan bergabungnya
partai lain.
"Kita sudah dengan PDIP. Kita mendukung Jokowi untuk
menjadi presiden dengan kekuatan penuh untuk membuat Indonesia menjadi
lebih baik. Sebenarnya kita koalisi dengan PDIP cukup untuk mengusung
PDIP, tapi saya mungkin bisa mengatakan paling tidak ada 3-4 partai yang
ada dalam koalisi. Kita tunggu saja ke depannya seperti apa," jawab
Paloh.
Selain berdiskusi tentang koalisi, Skoog juga menyinggung
tentang perekonomian, toleransi, serta proses demokasi di Indonesia. Ia
menuturkan bahwa perkembangan Indonesia ternyata menjadi perhatian di
Uni Eropa.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Paloh itu
dilakukan secara terbuka dalam suasana yang santai. Paloh ditemani oleh
Sekjen Rio Capella, Ketua DPP Bidang Otonomi Daerah Siti Nurbaya, dan
Ketua DPP Bidang Hukum OC Kaligis. Sementara itu, Skoog didampingi oleh
Political Counselor Uni Eropa Julio Aries.
Usai pertemuan, Paloh
mengungkapkan bahwa kunjungan Dubes Uni Eropa ini sebagai kunjungan
kehormatan. Ia melihat besarnya keingintahuan pihak Uni Eropa akan
kebijakan-kebijakan Indonesia ke depannya. Dari pembicaraan yang
dilakukan, Paloh merasa ada harapan dari masyarakat Uni Eropa akan
potensi Indonesia di perekonomian dunia.
"Mereka ingin melihat
kebijakan apa yang akan dipakai oleh pemerintahan ke depan. Apakah akan
menggunakan kebijakan baru atau mengikuti kebijakan yang lama. Pertemuan
ini juga merupakan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa
terkait dengan hubungan perdagangan antara masyarakat dalam
perkonomian," ujarnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar