Saat berkunjung, Hamzah didampingi Wakil Ketua Umum PPP, Soeharso Monoarfa, yang mengklaim sudah dapat ijin Majelis Syariah PPP untuk hadir di pertemuan itu.
Berbicara kepada wartawan dalam konferensi pers usai pertemuan, Hamzah Haz menyatakan kedatangannya untuk menyampaikan ucapan selamat kepada PDIP atas kemenangan di pileg lalu.
"Sudah waktunya pemegang pemerintahan akan datang adalah PDIP, karena jadi pemenang di setiap daerah. Walaupun belum maksimal," kata Hamzah.
Dia mengakui bahwa terbuka kemungkinan kerja sama, bukan koalisi, di antara PDIP dan PPP, termasuk untuk bersama-sama mengusung Jokowi sebagai capres di pilpres mendatang. Sebab PPP sendiri sebenarnya adalah yang pertama kali memasukkan nama Jokowi sebagai bakal capres di dalam forum Mukernas PPP beberapa tahun lalu.
"Di dalam Mukernas kita di Bandung, ada nama Jokowi. Terbuka peluang kerja sama dengan PDIP," tegas Hamzah.
Soeharso Monoarfa menegaskan hal itu dengan menyatakan bahwa seluruh jajaran PPP mengetahui proses komunikasi dengan Megawati hari ini. Dan semuanya juga sepakat, agar ke depan, kedua belah pihak bisa membahas gagasan serta platfrom negara serta bangsa yang baik.
Sebagai catatan, proses demikian juga dilalui parpol lain yang bekerja sama dengan PDIP, seperti PKB dan Partai Nasdem.
"Jelas ada peluang kerja sama itu. Mukernas PPP di Bandung menyatakan
parpol kita dukung Bapak Jokowi jadi salah satu bakal capres PPP,"
tegas Soeharso. [Markus Junianto Sihaloho/FAB/beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar