Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sabam Sirait menilai sebaiknya Jusuf Kalla menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Sabam mengaku, JK terlalu tua untuk mendampingi Calon Presiden PDIP Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 ini.
Begitu dikatakannya saat ditanya apakah Jusuf Kalla cocok mendampingi Jokowi sebagai cawapres dalam diskusi politik bertajuk "Mantenan Politik 2014-2019: Versi Rakyat vs Versi Elite" yang dirilis Founding Fathers House (FHH).
"JK itu nanti jadi ketua majelis penasihat presiden (Dewan Pertimbangan Presiden)," kata Sabam di Prapanca, Jakarta Selatan, Kamis (15/4/2014).
Sementara peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, Jusuf Kalla masih layak dipertimbangkan menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi. Sebab, JK memiliki banyak kemampuan khususnya dalam pemerintahan.
Hal tersebut terbuti semasa JK mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono SBY pada periode 2004-2009. Bahkan JK terlihat sebagai presidennya.
"Pak JK luar biasa di eranya, sering kali kita mendengarkan selama jadi wapres mendampingi SBY beliaulah yang reel jadi presiden," ujar Siti di tempat yang sama.
Selain itu, papar Siti, JK merupakan sosok yang mampu mengatasi permasalahan-permasalaan yang muncul. Baik dinamika politik ataupun mengatasi konflik di daerah.
"Dia (JK) eksekutor ulung. Tentunya karena banyak melakukan eksekusi yang baik itu," demikian Siti. [yeh/inilah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar