Tidak selamanya hasil lembaga survei benar. Termasuk soal survei yang mengindikasikan Jokowi menang di pemilu presiden 2014.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, banyak lembaga survei yang menyebut Jokowi unggul segala-galanya, ternyata tidak benar.
Dia mengambil contoh sebelum pemilu legislatif 2014. Diprediksi Jokowi bakal mampu memenangi PDI Perjuangan, tapi ternyata tidak sama sekali.
"Hasil Indo Barometer, September 2013, hasil surveinya yang mengatakan Pak Jokowi akan memberikan dampak luar biasa kalau segera di capreskan dan dampaknya kepada partai-partai lain yang akan menurun, saya katakan survei ini salah," kata Siti dalam diskusi Founding Fathers House (FFH), Jakarta Selatan, Kamis (15/4/2014).
Siti memaparkan, kesalahan yang dibuat oleh lembaga survei tersebut adalah pertanyaan yang dibuat untuk melakukan survei.
"Karena seharusnya pertanyaannya bukan hal-hal yang matang, enggak pakai survei pun sudah tahu," tegas Siti.
Seharusnya, lanjut Siti, pertanyaan tersebut lebih melihat sosok Jokowi bagi perubahan Indonesia. Bila respon masyarakat demikian, sudah sepatutnya sebagai masyarakat memberi dukungan kepada Jokowi.
"Apakah kalau Pak Jokowi tidak dicapreskan oleh PDIP Indonesia akan terpuruk. Kalau jawabannya iya, mari kita dukung," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Siti menerangkan bila pernyataannya adalah bentuk kekonsistenannya. Sebab, dia mengklaim tidak terkotak-kotakan oleh apapun.
"Jadi intinya saya tetap konsisten, saya tidak tersekat-sekat isu sara partai, aliran dan lainnya," katanya. [gus/inilah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar