Kamis, 15 Mei 2014

Jokowi Harus Merefleksikan PDIP

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri menyebut calon presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi), sebagai Petugas Partai yang harus patuh banyak menimbulkan kontrofersi.
Peneliti politik Lembaha Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, kepada wartawan di kantor Founding Fathers House (FFH), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2014), mengatakan bahwa pernyataan itu sebagai amanah dari Ketua Umum Partai terhadap kadernya.
"Jadi intiniya itu bahwa kalau dia kader siapapun kader dia punya tanggung jawab membawa nilai-nilai platform AD / ART (partai)," katanya.
Siti menyebutkan dimana pun Jokowi berada sebagai pemimpin suatu wilayah, mempunyai beban untuk merepresentasikan nilai-nilai partai dalam segala kebijakannya.
"Bagaimanapun juga dia kader partai, dia diusung oleh rakyat, harus dikombinasikan. Kehendak elit dengan kehendak rakyat harus ketemu," katanya.
Siti lebih lanjut mengatakan, kader partai yang sudah ditunjuk sebagai pejabat negara, harus menyelesaikan kepentingannya dengan partai. Sang pejabat kata dia harus jadi pelayan rakyat.
"Satu kader kalau jadi pemimpin dia harus diwakafkan ke negara. Setiap parpol yang sudah merelakan kadernya untuk jadi apapun, ya sudah politiknya end (red. berakhir), jangan sampai ada tarikan," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Megawati pada acara deklarasi dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Jokowi di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin, Rabu (14/5), mengatakan "Pak Jokowi sampeyan tak jadikan capres, tapi Anda adalah petugas partai yang harus menjalankan tugas partai," ujarnya.  [tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar