Politisi senior Partai Golkar yang duduk di dewan pertimbangan (wantim) partai beringin itu mengusulkan agar Akbar Tandjung menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Joko Widodo dalam pemilu presiden (pilpres) Juli nanti. Setidaknya 16 anggota Wantim Golkar telah menandatangani surat pernyataan dukungan agar Akbar menjadi cawapres bagi capres asal PDIP yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu.
Salah satu anggota Wantim Golkar, Mahadi Sinambela mengatakan, surat pernyataan dukungan agar Akbar mendampingi Jokowi di pilpres ditandatangani Rabu (14/5/2014).
Sedangkan 16 anggota Wantim Golkar yang menandatangani surat dukungan antara lain Agusman Effendi, Ibrahim Ambong, Sri Redjeki, Asyah H Baidowi, Irsyad Sudiro, Krisantono, dan Irsyad Djuawaeli.
Menurut Mahadi dukungan Wantim Golkar ke Akbar didasari kiprah dan kepemimpinan mantan Ketua DPR RI itu dalam memperjuangkan partai yang kini dipimpin Aburizal Bakrie tersebut. "Akbar belum pernah mendapat jabatan sebagai capres dan juga belum pernah mengajukan diri, dibanding Jusuf Kalla yang sudah pernah menjadi wapres, bahkan maju sebagai capres," kata Mahadi di Jakarta, Kamis (15/5/2014).
Mahadi menambahkan, Wantim Golkar menilai Akbar paling pas mendampingi Jokowi karena sederet pengalaman di pemerintahan. Akbar juga dinilai memiliki kemampuan dalam mengelola kekuatan politik di parlemen.
Mengenai usulan nama Akbar ke Jokowi, Mahadi mengungkapkan bahwa peluang itu sangat terbuka mengingat kedekatan Golkar dan PDIP. Selain itu, kata Mahadi, Aburizal Bakrie yang sudah mengisyaratkan tak akan maju sebagai capres juga beberapa kali bertemu Jokowi.
Karenanya, lanjut Mahadi, dukungan untuk Akbar itu akan diserahkan ke Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar. "Saya yakin rapimnas akan memberi dukungan mengingat dalam situasi seperti saat ini. Hanya Akbar yang punya legitimasi kuat untuk diajukan sebagai cawapres Golkar," imbuhnya. [fas/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar