Siapa nama yang bakal menjadi pendamping calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo mulai ‘mengerucut’. Dari sekian nama yang sempat muncul, saat ini hanya menyisakan dua nama yang akan segera diputuskan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
“Tinggal dua nama yang akan kita putuskan secepatnya,” ungkap capres PDIP, Joko Widodo, usai bersilaturahim dengan pengasuh pondok pesantren (ponpes) Edi Mancoro, Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, kamis (15/5/2014).
Jokowi - panggilan akrab Joko Widodo - meminta semua pihak agar bersabar sedikit, terkait dengan siapa nama cawapres yang bakal menjadi pasangannya. Sebab nama cawapres ini akal segera diputuskan.
“Soal capres nunggu besok. Kalau tidak besok berarti besoknya atau besoknya lagi,” ungkapnya.
Namun mantan Wali Kota Surakarta ini menyampaikan, cawapres yang dimaksud harus berintegritas, memiliki kompetensi serta komitmen terhadap bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Dari nama- nama yang bakal disandingkan dengan Jokowi untuk menuju pemilu presiden (pilpres) 9 Juni mendatang, sejauh ini masih menyisakan dua nama yang akan segera diputuskan. Hanya saja Jokowi belum mau blak- blakan soal jatidiri kedua nama yang dimaksud. “Inisialnya, A sampai Z,” kata Jokowi.
Disinggung maksud dan tujuan kedatangannya ke ponpes Edi Mancoro, Jokowi mengaku untuk keperluan bersilaturahim dengan pengasuh ponpes, KH Mahfudz Ridwan LC. Selain silaturahim, Jokowi juga mengaku datang untuk meminta wejangan, tauziah sekaligus masukan dalam rangka pencapresannya.
“Baik dalam rangka menghadapi pilpres 9 Juni mendatang, maupun petunuk setelah proses pilpres nanti berakhir,” tambahnya.
Pada pertemuan yang berlangsung kurang dari 30 menit ini, Jokowi juga mengaku mendapatkan banyak masukan dan nasehat dari pengasuh ponpes Edi Mancoro. “Yang paling penting, saya diminta menjaga kesederhanaan, menjaga kejujuran dan tidak usah aneh- aneh. Intinya itu,” tambah Jokowi.
Seperti diketahui, sejumlah nama disebut bakal mendampingi Gubernur DKI Jakarta ini untuk maju dalam pilpres mendatang. Antara lain, mantan Wapres, Jusuf Kalla; Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad; mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD serta mantan KSAD, Ryamizard Ryacudu. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar