Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PKPI Indonesia Nehemia Lawalata, menyarankan Jokowi bila jadi presiden harus memperhatikan berbagai kebijakan ekonomi yang mengacu pada azaz pemerataan pembangunan dengan landasan hukum kuat.
Oleh sebab itu, kata Nehemia, cawapres yang paling cocok mendampingi Jokowi adalah Politisi PKB yakni Mahfud MD. Selain itu, PKPI juga meminta kepastian hukum dalam berinvestasi pada tahun-tahun berikutnya.
"Ya tokoh orang Madura itu yang paling pas diusung menjadi cawapresnya Jokowi. Kami yakin 1,5 juta suara NU politik maupun NU kultural yang sempat disebutkan Cak Imin pasti akan diberikan bagi Jokowi," ujar Nehemia, di Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2014).
Kendati demikian, untuk menggodok nama-nama cawapres yang cocok diusung mendamping Jokowi dalam pilpres besok semua parpol pengusung capres dari PDIP tersebut harus dilibatkan, sebab selama ini dia melihat hanya dua parpol yakni NasDem dan PKB yang dilibatkan. Padahal, PKPI Indonesia secara tersirat sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi.
"Yang diundang cuma tiga partai saja. Padahal kami bisa berperan dalam kebijakan yang digulirkan di parlemen. Tapi ternyata dukungan kami buat Jokowi hanya dipandang sebelah mata," ujar Nehemia.
Saat ini, pengurus PKPI Indonesia sudah positif memberikan dukungan bagi Capres Jokowi yang diusung PKB, Nasdem dan PDIP itu. Hal ini karena PKPI Indonesia memiliki ideologi sama, yakni berdasarkan ajaran Trisakti yang dicetuskan Bung Karno.
Sekalipun PKPI Indonesia menjadi partai terkecil, namun partainya memberikan masukan untuk menentukan nama tokoh yang tepat untuk mendampingi Jokowi. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar