Sabtu, 10 Mei 2014

Rahasia Kunjungan Jokowi ke Makassar

Kunjungan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) ke Manado dan dilanjutkan ke Makassar pada akhir pekan ini memantik spekulasi. Kunjungan tersebut dinilai sebuah isyarat bahwa PDI Perjuangan akan memilih salah satu tokoh dari Makassar sebagai calon wapres untuk Jokowi.
Apalagi selama ini beredar kabar bahwa dua 'putra' Makassar yakni Jusuf Kalla dan Abraham Samad menjadi bakal cawapres terkuat untuk Jokowi. Benarkah kunjungan Jokowi ke kota pemilik Pantai Losari itu sebuah isyarat untuk nama cawapres?
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak membenarkan maupun membantahnya. Yang pasti menurut dia kunjungan Jokowi ke Makassar bisa dilihat dari dua sisi.
Pertama dari sisi ke-Indonesiaan. Hasto mencontohkan saat berkunjung ke Papua menjelang pemilihan legislatif April lalu. Menurut dia dari kontek pemilih untuk suara PDI Perjuangan itu kecil. "Tapi dalam manifesto Negara Kesatuan Republik Indonesia (Papua) itu penting," kata Hasto saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (10/5/2014).
Tak hanya Papua, Jokowi juga mengunjungi beberapa daerah lainnya termasuk di Aceh. Kunjungan Jokowi ke Makassar menjelang pemilihan presiden menurut Hasto penting untuk menjelaskan visi misi di bidang kelautan.
Sejak zaman perjuangan hingga sekarang masyarakat Makassar dikenal pelaut ulang. Jokowi juga akan menengok Kapal Pinisi, sebuah kapal kebanggan suku Bugis di Sulawesi Selatan yang sudah terkenal sejak abad 14.
Kapal Pinisi dibuat oleh tangan-tangan manusia tanpa bantuan peralatan modern. Seluruh bagian kapak ini terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa paku. Meski terbuat dari kayu kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak dan badai di lautan lepas. Kapan ini pun sudah menjelajah samudera di seluruh dunia.
"Pak Jokowi ingin membangkitkan dan mengembalikan lagi bagaimana perjuangan para pendahulu untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa pelaut yang besar," kata Hasto.
Sementara dari aspek dukungan, dia menyebut Sulawesi Selatan dan kawasan Indonesia Timur lainnya penting untuk kemenangan Jokowi di pilpres nanti. "Sangat penting untuk mendapatkan 50 persen plus satu tak bisa hanya menggarap di Jawa saja," papar Hasto.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar