Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo buka suara terkait tulisan "Revolusi Mental" yang dimuat Harian Kompas edisi Sabtu 10 Mei 2014. Menurut Jokowi-sapaan Joko Widodo- dia sendirilah yang membuat struktur tulisan tersebut. "Poin-poinnya saya yang buat, strukturnya saya yang buat," katanya di Makassar, Sabtu (10/5/2014).
Tapi, ia mengatakan yang menulis opini berjudul "Revolusi Mental" tersebut adalah timnya. Jokowi mengatakan setelah membuat poin-poin dan struktur dari tulisan tersebut, ia menyerahkan poin-poin tulisan itu pada tim yang kemudian menulisnya. Jokowi enggan menyebut siapa timnya.
Jokowi mengatakan revolusi mental dibutuhkan dalam situasi bangsa seperti sekarang ini. Menurut dia, revolusi mental dibutuhkan dari negativisme menuju positivisme. Salah satu revolusi mental yang dibutuhkan adalah dalam sistem pendidikan yang harus dimulai dengan pembangunan karakter dan mental. "Kita harus mengubah kurikulum sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas. Pembangunan karakter harus menjadi fokus utama kurikulum pendidikan," katanya.
Selain masalah pendidikan, Jokowi menilai revolusi mental juga harus dilakukan untuk meningkatkan rasa cinta pada negara dan wawasan kebangsaan. Menurut dia, penguatan wawasan kebangsaan yang menjadi pilar ini dapat dipupuk melalui bela negara atau national service ke daerah-daerah. "Jadi kalau ditanya arah negara mau ke mana, semuanya arahnya sama. Revolusi mental kita memang seperti ini," katanya.
Tulisan Revolusi Mental ini sempat membuat heboh dunia maya. Banyak yang menduga, itu bukan tulisan asli Jokowi. [Ananda Teresia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar