Meski belum resmi dideklarasikan, namun pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa sudah banjir dukungan, baik di dunia maya dan
dunia nyata.
Setelah minggu lalu beredar logo Relawan Prabowo
Berjasa di media sosial dan Blackberry Messanger, Rabu (16/4/2014) hari
ini, dukungan muncul lagi dari relawan yang menamakan PRAJA, akronim
dari kata Prabowo-Rajasa.
Sutrisno, Koordinator Relawan PRAJA
menyebutkan, pihaknya mendukung pasangan Prabowo-Hatta karena keduanya
memiliki keunggulan yang saling melengkapi. Dirinya meyakini Prabowo
memiliki idealisme untuk membangun Indonesia yang lebih baik ke depan.
Sementara Hatta adalah sosok pekerja keras yang pikiran dan tenaganya
dipercaya di tiga periode pemerintahan.
Dikatakan Sutrisno, dirinya melihat, hanya orang-orang yang memiliki kompetensi yang mampu bertahan 12 tahun di kursi menteri.
"Selain
itu, pasangan Prabowo-Hatta juga menggambarkan Bhineka Tunggal Ika.
Jawa luar Jawa terwakili, sipil militer juga terwadahi. Jadi ini
merupakan pasangan klop yang sulit dicari saingannya," katanya dalam
keterangan pers yang diterima, Rabu (16/4/2014).
Menurutnya, dalam
waktu dekat rencananya Relawan PRAJA akan dideklarasikan secara resmi,
menunggu kesungguhan pasangan Prabowo-Hatta untuk maju Pilpres 2014.
Ketika
disinggung kemiripan nama dengan Relawan Projo yang mendukung Capres
PDIP, Joko Widodo (Jokowi), Sutrisno menanggapi datar.
"PRAJA itu singkatan dari Prabowo-Rajasa, jadi tak ada kaitannya dengan Projo. Mungkin kemiripan yang kebetulan," tambahnya.
Lebih
lanjut, Sutrisno menjelaskan bahwa selain berupa kata singkatan, PRAJA
memiliki makna yang dalam, yaitu bermakna negeri atau rakyat. Dengan
demikian, secara kebetulan juga nama Prabowo-Hatta bermakna rakyat dan
negeri.
"Ini menarik, meskipun kebetulan, tentu punya makna dan tanda," katanya.
Sebagaimana
diketahui, Prabowo-Hatta memang diisukan akan berduet di Pilpres
mendatang. Keduanya didukung Partai Gerindra yang di quick qount Pileg
lalu mengantungi suara sekitar 12 persen dan PAN dengan 7,5 persen
suara.
Sedangkan untuk syarat pencalonan Capres-Cawapres
mendatang, sekurang-kurangnya partai pengusung harus memiliki 25 persen
popular vote atau 20 persen kursi parlemen. Kita tunggu saja apakah
PRAJA benar-benar akan melaju di 9 Juli nanti.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar