Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mempersilakan Badan
Pemeriksa Keuangan untuk melihat seluruh transaksi kas Ibu Kota. BPK
dapat mengakses secara online seluruh transaksi itu pada Bank BUMN,
yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI.
Nota kesepahaman pun telah ditandatangani. Jokowi mengatakan
transparansi ini bertujuan agar setiap kegiatan di DKI Jakarta
termonitor oleh BPK.
"Nanti setiap transaksi dan setiap kegiatan di DKI bisa di monitor oleh
BPK. Saya kira itu sistem yang dibangun dalam rangka mempersempit dan
menghilangkan kesempatan orang untuk berbuat tidak baik," ujar Jokowi
seusai penandatangan MoU di gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Pusat, Rabu (16/4/2014).
Mantan Wali Kota Surakarta ini menilai sistem e-audit financial tracking
sangat baik dan bermanfaat untuk Pemprov DKI termasuk Pemerintah Pusat
dan Negara Indonesia. Sebab sistem tersebut mampu mendorong transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.
"Sistem yang baik akan dipakai, negara-negara yang transparan akan menjadi negara yang baik," tandasnya.
Untuk diketahui, penandatangan nota kesepahaman dilakukan oleh Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo, Dirut Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin,
Dirut Utama BNI Gatot Mudiantoro Suwondo, Dirut Utama BRI Sofyan Basir
serta disaksikan Ketua BPK Hadi Poernomo di auditorium gedung BPK, Jalan
Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014).
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar