Rabu, 16 April 2014

PDIP Pertimbangkan Abraham Samad Jadi Cawapres Jokowi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjadi pertimbangan kuat PDI Perjuangan (PDIP) sebagai cawapres pendamping Joko Widodo alias Jokowi.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mengatakan Abraham Samad memang merupakan salah satu orang yang dipertimbangkan partainya untuk mendampingi Jokowi.
Menurutnya hal itu dilakukan agar PDIP menemukan orang terbaik sebagai cawapres pendamping Jokowi. "Karenanya kita masih menginventarisir semuanya termasuk Samad," katanya di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Ia menyatakan yang pasti cawapres pasangan Jokowi haruslah yang berani dalam memberantas korupsi. Agar siapapun yang terlibat nantinya harus ditindak. Hal ini, menurutnya, membuat partainya mempertimbangkan Samad sebagai pendamping Jokowi.
Pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens menyatakan Jokowi dan Abraham Samad (Jokomad) adalah sintesa yang unik. Perubahan Indonesia akan menjadi lebih baik jika di tangan mereka.
"Jokowi nantinya akan fokus dalam peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Sedangkan Abraham Samad akan menegaskan pentingnya penegakkan hukum. Siapa korupsi akan dihabisi," paparnya.
Hak ini, menurutnya, akan membentuk pemerintahan yang tegas dan berwibawa. Miftahudin, karyawan swasta warga Salemba, Jakarta Pusat, menjelaskan pemimpin bersih dari korupsi adalah dambaan rakyat. Dengan begitu, diharapkan pemimpin dapat menjalankan pemerintahan Indonesia dengan tegas.
"Jika ada koruptor, maka segera ditindak tegas dengan dihukum seberat-beratnya. Pemerintahan yang akan datang harus jauh dari korupsi," ujar dia.
Ia menilai sosok Jokowi dikenal pro rakya dan selalu aktif mengontrol perkembangan pembangunan dengan blusukan. Namun itu saja, katanya, tidak cukup, karena harus ada yang mengawasi penggunaan anggaran dengan cermat dan tegas. "Saya kira Abraham Samad cocok menjadi pendapingnya," ujarnya.
Sebab, kata dia, sampai saat ini belum ada sosok antikorupsi yang mumpuni selain pimpinan KPK tersebut.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar