Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Herlini Amran mengatakan, di dalam soal Ujian Nasional (UN) Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan sosiologi terdapat soal mengenai Jokowi.
Bahkan dalam soal-soal tersebut Jokowi digambarkan dengan imej yang
positif.
"Anak-anak SMA yang sedang UN merupakan pemilih muda.
Ada kemungkinan soal UN itu bisa meraih simpati mereka sehingga saat
pilpres memilih Jokowi," kata Herlini di Jakarta, Rabu, (16/4/2014).
Bisa
saja, ujar Herlini, saat pilpres nanti, anak-anak tiba-tiba ingat
Jokowi karena terdapat di soal UN. Makanya soal Jokowi ini harus diusut.
Adanya soal Jokowi ini, kata Herlini, menunjukkan pengawasan dalam
pembuatan soal UN kurang. Padahal soal-soal UN itu harus bebas dari
muatan politis.
"Membuat soal UN itu butuh waktu enam bulan. Itu
merupakan waktu yang panjang, harusnya bisa mencegah ada soal yang
bermuatan unsur politis,"ujar Herlini.
Sementara itu, Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, soal UN itu
yanga mengetahui isinya hanya si pembuat soal sendiri sebab ini rahasia
negara. Jadi tidak ada yang bisa mengedit soal UN.
"Saya sendiri
sebelum hari H UN, tidak boleh membuka segel soal UN dan membacanya.
Makanya kalau ternyata ada soal Jokowi, ini juga membuktikan kalau
kerahasiaan benar-benar terjamin karena tidak ada yang tahu soal Jokowi
ada kecuali saat hari H pelaksanaan UN,"kata Musliar.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar