Nama Panglima TNI Jenderal Moedoko masuk dalam survei cawapres yang diminati warga untuk jadi pendamping Jokowi. Atas hal itu Moeldoko enggan berkomentar banyak dan lebih memilih fokus pada tugasnya sebagai Panglima TNI.
"Saya tidak punya pendapat. Jangan kembangkan persepsilah," kata Moeldoko usai menghadiri acara The 14th Annual Citi Economic and Political Outlook Indonesia: The Next Chapter, di Ballroom Four Seasons Hotel, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Menurutnya dalam Pilpres Juli mendatang tugasnya hanya memastikan bahwa pemilu bisa berjalan aman. TNI sudah menyiapkan keamanan dengan baik dan sudah melakukan evaluasi di Pileg kemarin. Ke depannya Moeldoko memastikan pengamanan akan semakin baik.
"Saya berusaha keras untuk menjaganya supaya tidak terjadi instabilitas," ucap Moeldoko.
Moeldoko mengungkapkan ada empat syarat agar seseorang menjadi pemimpin yang ideal. Yakni yakin, memiliki kapasitas dan integritas yang tinggi, apa yang diucapkan harus dilakukan, loyalitas dan tegas.
"Tidak mampu dipengaruhi orang lain khususnya orang luar dan syaratnya terakhir bisa diterima semua orang," ujar Moeldoko.
Sebelumnya muncul nama-nama yang diisukan bakal menjadi cawapres Jokowi. Ada tujuh nama yang pernah disebut Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait, yaitu Ketua KPK Abraham Samad, eks Wapres Jusuf Kalla, eks KASAD Ryamizard Ryacudu, eks Ketua MK Mahfud MD, Ketum PAN Hatta Rajasa, Ketum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Moeldoko juga masuk dalam survei Freedom Institute sebagai salah satu nama tokoh yang diminati warga untuk menjadi cawapres Jokowi. Moeldoko menempati urutan ke enam dari sembilan nama yang disurvei dengan persentasi raihan 10,1 persen.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar