Kandidat Tunggal Capres dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini masih menjadi capres dengan
elektabilitas tertinggi menurut beberapa lembaga survey. Melihat kiprah
Jokowi yang masih kurang pengalaman di dunia internasional timbul
pertanyaan mampukah Jokowi menangani masalah internasional jika nantinya
terpilih jadi presiden
"Siapapun presidennya dengan kemenlu dan
sektor yang lain yg baik pasti bisa (memberi kebijakan luar negeri yang
bagus), saat ini kita punya kementerian luar negeri yang cukup mumpuni,"
kata Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Beginda
Pakpahan dalam diskusi Talking Asean, Pemilu 2014: Implikasinya Dalam
Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Asean di Gedung Habibie Center,
Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).
Beginda
mencontohkan selama Jokowi memimpin Jakarta banyak black campaign dia
diam dan fokus bekerja, sehingga kalau Jokowi jadi presiden diharapakan
akan lebih fokus pada kerja.
Siapapun presidennya ke depan harus
diimbangi dengan kabinet yang profesional karena kita sudah punya modal
birokrat dan diplomat yang sangat baik. Namun dia juga tidak menutup
kemungkinan jatah menteri nanti akan diberikan kepada partai pengusung.
Beginda
juga menganggap kepemimpinan Jokowi di Jakarta sudah baik, walaupun
sering diserang dengan black campaign dia diam dan fokus bekerja.
"Saya pikir jika Jokowi jadi presiden, seperti di Jakarta dia akan fokus bekerja," tambahnya.
Dalam
kesempatan yang sama Anggota Komisi 1 DPR RI, Hayono Isman belum bisa
mengomentari kemungkinan Jokowi menjadi presiden karena belum mendengar
apapun tentang program, termasuk tentang asean.
Hayono yang juga
peserta Konvensi Capres Partai Demokrat ini berharap siapapun
presidennya mampu meneruskan kebijakan Presiden SBY yang dia anggap
sangat baik dalam memposisikan Indonesia di ASEAN dan dunia
Internasional "Siapapun presidennya harus menjadikan ASEAN tetap
dinamis. Kita ingin memastikan ASEAN sebagai kawasan stabil,karena itu
indonesia sbg salah satu pemimpin ASEAN harus mewujudkan itu," Pungkas
Hayono dalam diskusi yang juga dihadiri beberapa perwakilan duta besar
negara asing di Indonesia seperti Vietnam, Singapura dan India itu.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar