Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan sampai saat
ini partainya belum memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan
mendampingi Aburizal Bakrie.
"Mengenai cawapres, itu hanya
sebatas wacana, karena posisi politiknya adalah Partai Golkar baru
mencalonkan cawapres dan kita akan membahas segera setelah selesai
pemilu. Kami lihat bagaimana komposisi pemenang partai dan peta politik
yang baru. Lalu kita akan melihat bagaimana koalisi dengan partai
tertentu," kata Agung di Kemenkokesra, Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Namun, kata dia, jika Golkar tidak memperoleh suara lebih dari 20
persen sehingga tak bisa mengajukan calon wakil presiden, maka tidak
mungkin ada kader Golkar yang akan menyeberang ke partai lain untuk
menjadi calon wakil presiden atau presiden.
"Tidak mungkin
partai mencalonkan dua, satu dicalonkan sendiri satu lagi dicalonkan ke
partai lain. Itu aneh, mencabik-cabik suara sendiri artinya," kata
dia.
Agung mencontohkan, Golkar sudah menetapkan Aburizal
Bakrie sebagai calon presiden, maka tidak mungkin Jusuf Kalla atau
Akbar Tanjung maju menjadi capres atau cawapres dari partai lain.
"Misalnya ARB dengan siapa, JK dengan siapa, Akbar dengan siapa itu
tidak mungkin. Mereka petinggi partai, tidak usah diajari," ujar dia.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah
mendekati Jusuf Kalla untuk menjadi calon presiden. Kemudian, isu
kembali berhembus ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dicalonkan
presiden oleh PDIP sementara JK didorong untuk mendampingi Jokowi.
Sumber :
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar