Kandidat Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko
Widodo (Jokowi) hari ini melakukan kampanye jelang pemilu legislatif di Provinsi
Banten, Jumat (28/3/2014). Di Banten, Jokowi telah mengunjungi pasar dan
makam Sultan Maulana Hasanudin.
Bukan tanpa alasan Jokowi mengunjungi pasar
dan makam. Rupanya dia ingin menyentil pemerintah pusat dengan aksinya
tersebut.
Jokowi mengatakan, Provinsi Banten kurang menonjolkan karakternya.
Misalnya, kata dia, bangunan pasar harusnya menonjolkan identitas suatu
wilayah.
Hal itulah yang akan membedakan pasar Banten dengan pasar
lainnya. Sementara pasar yang dikunjungi Jokowi tadi kondisinya kumuh
dan tak terawat.
Mengenai kunjungannya ke makam bersejarah, Jokowi mengatakan bahwa
makam raja dari Kesultanan Banten tersebut harusnya lebih diperhatikan.
Sebab, setiap tahunnya, ada tiga juta orang berziarah ke situs
bersejarah tersebut. Hal itu harusnya bisa mengangkat perekonomian warga
yang ada di sana.
Tak berbeda dengan kondisi pasar, Jokowi juga menemukan fakta situs
Kesultanan Banten tak dirawat dengan baik."Situs Kesultanan Banten
paling disuntik dana berapa sih. Harusnya dibuat agar nampak seperti
bangunan situs sejarah. Saya kira pemerintah pusat seharusnya memberikan
perhatian besar pada kawasan yang menjadi identitas kota," ujar calon
presiden yang mendeklarasikan diri pada 14 Maret lalu itu.
Menurut Jokowi, apabila ia terpilih menjadi presiden, salah satu
program yang akan dijalankan yaitu menata kembali situs sejarah dan
budaya. Sebab, kata dia, tanpa itu bangsa Indonesia akan kehilangan
identitasnya.
"Di negara manapun jejak sejarah itu ditonjolkan. Karena dari situ
kita bisa belajar mengenai perjalanan bangsa. Misalnya kenapa dulu jaya
sekarang tidak. Dari situ kita bisa ambil pelajaran dan melakukan
koreksi," ujar mantan Wali Kota Solo tersebut.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar