Peran masyarakat yang tinggal di
semua wilayah DKI Jaya, kata Jokowi, sangat vital. Dia menyitir perilaku
sederhana tapi sangat vital, yaitu kebiasaan buruk warga buang sampah
sembarangan dan memandang sungai, kali, dan sebagainya sebagai "tempat
sampah besar"."Peran masyarakat juga
diperlukan, di antaranya jangan buang sampah sembarangan. Tanpa peran
masyarakat maka menjadi percuma," kata dia.
Mengingat
posisi topografis, geografis, dan hidrologisnya, DKI Jaya berada di
lokasi rendah, baik dari sisi utara menghadap ke Teluk Jakarta ataupun
ke selatan menghadap ketinggian menuju wilayah Bogor.
Jakarta
juga mendapatkan "air kiriman" dari kawasan lebih tinggi, di antaranya
Bogor; sehingga warga bermukim di sana jangan menebang pohon
sembarangan. "Pemda Bogor saya apresiasi karena sudah merobohkan vila
untuk diubah menjadi ruang-ruang hijau dan serapan air," ujar dia.
Jakarta
memiliki 13 sungai besar maupun sungai kecil dan 884 saluran kecil
penghubung. Pemerintahan Jokowi-Ahok tengah berjuang mengembalikan
fungsi waduk-waduk, saluran air, hingga penghijauan di ruang-ruang
terbuka Jakarta.
Pada banjir kali ini, Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, mengatakan,
sebanyak 5.152 jiwa mengungsi dari banjir Jakarta yang tersebar di 35
titik pengungsi.
"Data sementara dampak banjir di Jakarta yang dihimpun BPBD DKI
Jakarta hingga Senin (13/1) pukul 07.00 WIB, banjir telah menyebabkan
276 RT, 75 RW, di 31 kelurahan, di 18 kecamatan terendam banjir," ujar
Nugroho.
"Di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir yang menggenangi lima RW tingginya empat meter," kata dia. Ketinggian segitu menenggelamkan rumah hingga atapnya.
Sedangkan daerah banjir yang terparah terjadi Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
"Di Kel Kampung Melayu Kec Jatinagara Jakarta Timur, banjir merendam 1.508 rumah (3.427 jiwa). Pengungsi 212 jiwa," ujar dia.
Ia mengatakan sebagian besar warga tidak mau mengungsi meski banjir mencapai 100-250 cm. Sedangkan di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir merendam RW 1, 2, 3, 5, dan 8. Sebanyak 1.944 rumah (6.293 jiwa) terendam banjir dengan tinggi 50-400 cm.
"Pengungsi mencapai 3.446 jiwa. Pengungsi berada di sembilan titik, di antaranya di Carrefour, Posyandu, Kantor Suara Pembaharuan, masjid, dan beberapa gedung SD," kata dia.
"Di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir yang menggenangi lima RW tingginya empat meter," kata dia. Ketinggian segitu menenggelamkan rumah hingga atapnya.
Sedangkan daerah banjir yang terparah terjadi Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
"Di Kel Kampung Melayu Kec Jatinagara Jakarta Timur, banjir merendam 1.508 rumah (3.427 jiwa). Pengungsi 212 jiwa," ujar dia.
Ia mengatakan sebagian besar warga tidak mau mengungsi meski banjir mencapai 100-250 cm. Sedangkan di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir merendam RW 1, 2, 3, 5, dan 8. Sebanyak 1.944 rumah (6.293 jiwa) terendam banjir dengan tinggi 50-400 cm.
"Pengungsi mencapai 3.446 jiwa. Pengungsi berada di sembilan titik, di antaranya di Carrefour, Posyandu, Kantor Suara Pembaharuan, masjid, dan beberapa gedung SD," kata dia.
Sumber :
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar