Seakan-akan menepis tudingan Ruhut Sitompul dan penggalangan data dari jpnn.com yang keduanya menyudutkan posisi Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi), kali ini tribunnews.com menemukan fakta yang berbeda.
Adalah Ento (55), warga Gang Arus, Kampung Pulo Cawang, Jakarta Timur, kini hanya duduk-duduk dari pinggir memandangi rumahnya yang tenggelam.
Ento menunggui rumahnya surut sementara istri, anak dan cucu-cucunya telah mengungsi. Berprofesi senagai kuli bangunan, Ento tidak bisa mendirikan rumahnya bertingkat dua.
Oleh karenanya, Ento sudah pasrah harta dan rumahnya berantakan diacak-acak banjir.
"Baju hancur kena lumpur. Rumah berantakan, kacau. Lemari terbalik, piring-piring juga," ujar Ento saat berbincang dengan Tribunnews, Gang Arus, Jakarta, Senin (13/1/2014).
Ento mengaku tidak sempat menyelamatkan harta-hartanya karena banjir datang begitu cepat. Lagi pula, kata dia, rumah dia yang hanya satu lantai, membuat dia tidak memiliki pilihan yang banyak.
"Yang penting nyawa. Istri keluar ikut anak anak di Kebon Pala (rumah anak)," kata Ento.
Walau sering dilanda banjir, Ento, mengaku tidak kecewa dengan pemerintahan Jokowi. Menurutnya, mendirikan rumah di tepi sungai memang rawan banjir. Oleh karena itu, dia berharap Jokowi terus membenahi Kali Ciliwung agar banjit tidak separah saat ini.
"Kalau tuntas , nggak mungkin. Gitu aja harapannya. Namanya juga di pinggir kali," kata dia.
Ento menilai Pemda DKI dibawah arahan Jokowi terus melakukan pengerukan Kali Ciliwung dan sudah mencapai area Kampung Melayu.
Ento berharap Jokowi berkenan meninjau mereka. Ento mengaku cemburu karena Jokowi sering turun ke 'tetangga' mereka di Kampung Pulo, Jati Negara.
"Tengoklah warga di sini," pinta Ento yang memiliki cucu enam itu.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar