Banjir adalah bencana alam yang tak bisa ditebak kapan datangnya. Namun
saat banjir lagi-lagi melanda Jakarta, ada seorang kandidat capres yang
bisa kena imbasnya. Dia adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), si pemuncak survei
capres saat ini.
"Banjir adalah ujian untuk Jokowi dan Ahok.
Memang sulit karena persoalan sangat kompleks dan berpuluh tahun," kata
pengamat politik yang juga direktur Indo Barometer M Qodari, kepada
detikcom, Senin (13/1/2014).
Namun Qodari belum bisa menyimpulkan
sejauh apa efek banjir di tahun politik ini ke elektabilitas Jokowi.
Menurut Qodari, efeknya akan terlihat beberapa bulan ke depan.
"Belum
tahu, soalnya banjir baru mulai, belum kelihatan skala, dampak dan
korbannya. Baru bisa dinilai Februari atau Maret," katanya.
Jokowi
sampai saat ini masih memuncaki survei capres. Menurut Qodari, saat ini
yang harus dilakukan Jokowi adalah melupakan soal elektabilitas dan
fokus dalam penanganan banjir.
"Dalam situasi sekarang fokus
lebih pada meminimalisir dampak banjir dan penanganan korban banjir.
Kalau akar masalah banjir belum bisa dalam waktu pendek," katanya.
Sementara
internal PDIP sendiri berharap bencana yang sudah menahun menimpa Ibu
Kota ini tak menurunkan elektabilitas Jokowi. PDIP yakin rakyat Jakarta
masih percaya Jokowi mampu mengatasi persoalan ini.
"Kalau
terhadap elektabilitas, publik pasti memahami, bahwa diperlukan waktu
untuk memperbaiki Jakarta yang sudah terlanjur sakit parah ini," kata
Wasekjen PDIP Hasto Kristianto, kepada detikcom, Senin (13/1/2014).
Lalu
apakah banjir di tahun politik juga jadi 'bencana' bagi elektabilitas
Jokowi? Pemilu 2014 digelar tak sampai tiga bulan lagi, Pilpres tak lama
setelah itu, bisakah Jokowi meyakinkan masyarakat bahwa dirinya mampu
menjadi RI 1?
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar