Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didesak untuk mengungkap praktik
kecurangan yang terjadi dalam proses lelang jabatan kepala sekolah. Ini
agar wibawa peserta seleksi yang nantinya terpilih menduduki jabatan
tersebut bisa terjaga.
Menurut Mantan Kepala Seksie Dikdas
Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Usman, lelang jabatan kepala
sekolah ini memang suatu kebijakan baru. Dikatakannya, selama ini sudah
menjadi rahasia umum jika pengangkatan seorang guru menjadi kepala
sekolah terindikasi praktik kong kalikong. Sehingga kredibilitas kepala
sekolah kerap disangsikan. Apalagi dengan adanya temuan kecurangan ini.
“Kecurangan
ini harus diungkap. Jangan sampai nantinya peserta yang terpilih
menjabat sebagai kepala sekolah ikut dipertanyakan kredibilitas dan
cibir. Karena tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan adalah pelaku
kecurangan itu sendiri,” tandas Usman.
Lebih lanjut Usman menilai
bahwa pelaksanaan lelang jabatan ini digelar tanpa perencanaan matang.
Seharusnya berbagai antisipasi dilakukan. Salah satunya dengan mencabut
sementara jabatan peserta yang definitif. Kemudian Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) menyusun mekanisme baru dalam lelang jabatan kepala
sekolah ini secara profesional. “Jika perlu, prosesnya melibatkan pihak
perguruan tinggi (PT) yang netral demi menghasilkan sosok kepala sekolah yang
berkualitas dan mampu meningkatkan dunia pendidikan di DKI,” ujar
Usman.
Ia yakin jika kepala sekolah yang dihasilkan dari proses
lelang murni, maka kualitasnya sangat bagus. Dengan catatan, figur
tersebut tak berbuat curang saat mengikutinya. Berbeda saat melalui
pendelegasian kepala Dinas Pendidikan DKI, jabatan kepala sekolah rawan
dikomersilkan. Tak jarang guru harus mengeluarkan kocek tebal demi
menduduki sebuah jabatan kepala sekolah. Sebab ada oknum-oknum yang
bermain.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta bakal mengulang
seleksi terbuka atau lelang jabatan kepala sekolah. Menyusul adanya
dugaan kecurangan pada proses seleksi sebelumnya.
Bahkan untuk
menghindari kecurangan agar tidak terulang, Wakil Gubernur DKI, Ahok
bakal melibatkan polisi. Setiap peserta lelang akan dijaga polisi.
Sehingga tidak ada celah untuk berbuat curang.
Indikasi kecurangan
ini terungkap setelah sejumlah organisasi guru diantaranya Federasi
Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Indonesia (PGSI) dan Forum
Guru Jakarta (FGJ) melaporkan dugaan kecurangan sistemik yang terjadi
di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang melibatkan oknum pejabat
LPMP dalam membekali dan melatih soal untuk lelang jabatan kepada 180
kepala sekolah.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar