Hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan terjadinya
banjir di beberapa titik ibu kota. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) mengatakan, untuk penanganan banjir di Jakarta, pihaknya telah
melakukan berbagai upaya seperti pengerukan waduk dan kali, namun semua
itu masih membutuhkan waktu.
Namun, lanjut Jokowi, penanganan
masalah banjir di Jakarta tidak semata tugas Pemprov DKI, sebab ada 13
sungai besar di Jakarta yang masuk dalam tanggung jawab Pemerintah
Pusat.
"Penangan banjir ini bukan hanya dilakukan oleh Pemprov
DKI saja tapi juga tanggung jawab pemerintah pusat seperti 13 sungai
besar. Sungai kecil, 884 saluran penghubung itu ada di DKI," kata Jokowi
usai melakukan pelantikan Wali Kota Jakarta Utara di Waduk Cincin
Utara, Papanggo, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/2013).
Selain itu, mantan Wali Kota Solo ini juga menegaskan, peran masyarakat sangat penting dalam antisipasi banjir di Jakarta.
"Peran masyarakat juga harus terus ditumbuhkan kalau tidak percuma," katanya.
Jokowi
juga menjelaskan, banjir di Jakarta tidak hanya disebabkan oleh hujan
lokal di Jakarta, namun air kiriman yang berasal dari hulu, yaitu Bogor.
"Ini
kan juga kiriman dari daerah atas. Masyarakat juga agar tidak buang
sampah di got, sungai, dan dan tidak menduduki tanah-tanah di bantaran
sungai. Wilayah yang di atas juga agar tidak menebang pohon-pohon,"
katanya.
Meski demikian, Jokowi mengapresiasi langkah Pemda Bogor yang sudah merobohkan beberapa villa untuk dijadikan daerah resapan.
"Saya
apresiasi Pemda Bogor yang sudah robohkan vila untuk diubah menjadi
ruang-ruang hijau dan serapan air. Tapi untuk mengatasi banjir ini
memang perlu waktu, karena mengeruk waduk, sodetan baru dimulai,"
katanya.
"Problem ini memang kompleks, tapi sekali lagi saya
yakin ini bisa ditangani. Masalahnya jelas, tapi perlu waktu. Jangan
hanya minta sebulan atau setahun rampung, ini perlu waktu," tambahnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar