Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya sudah berupaya mengatasi persoalan banjir di ibukota. Hanya saja, sejumlah warga yang diwakili oleh JPNN, menilai Jokowi telat bertindak.
Ambil contoh kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Banyak titik-titik langganan banjir di ruang jalan penghubung Grogol dengan Kota Tangerang itu.
Namun, yang paling parah, mulai dari sekitar KM 12, hingga mendekati perempatan Cengkareng, sepanjang sekitar dua kilometer. Pernah saat banjir parah, kawasan sepanjang itu mirip hamparan danau.
Amatan JPNN Senin 13 Januari 2014 pagi ini, banjir masih saja meluap di area jalan itu. Memang, kali ini yang terlihat parah hanya di satu sisi ruas jalan, Cengkareng arah Grogol.
Pasalnya, ruas sebaliknya, sudah dilakukan peninggian jalan, sehingga posisinya lebih tinggi dibanding permukaan air sungai yang berada di sisi sepanjang ruas jalan Daan Mogot itu, ketika debit air sungai penuh.
Sebelum ditinggikan, posisi jalan terlihat cekung, sehingga ketika hujan lebat, air sungai meluap ke jalan dan itu lah yang menyebabkan jalan menjadi mirip danau.
"Tapi peninggian jalan belum selesai seratus persen. Itu pun yang dari arah Cengkareng ke Grogol, kenapa juga belum ditinggikan. Proyek peninggian jalan yang arah Grogol-Cengkareng, kenapa juga tidak dilakukan jauh hari sebelum musim hujan sehingga pengerjaan lambat, jadi biang macet juga. Meski sekarang dari arah Grogol lancar, tapi yang seberang masih banjir kayak gini. Jokowi telat mengantisipasi," omel Ahmad Suwandi, mengaku seorang karyawan asal Tangerang, kepada JPNN.
Dia berhenti sejenak di pinggir Jalan Daan Mogot, masih nangkring di atas motornya, beberapa meter dari genangan air dekat Kantor Samsat. "Lihat kondisi dulu nih, mogok gak kira-kira kalau saya nekat menerebos," ucapnya.
Sumber :
jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar