Politikus Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengkritik proses seleksi
menteri Jokowi yang terkesan senyap. Menurutnya, masyarakat berhak tahu
siapa saja kandidat menteri yang menjadi pembantu presiden dalam
pemerintah berikutnya.
"Kita kan stakeholder negeri ini. Kita kan
tidak tahu, petanya bilang mau transparan tapi makin ke sini makin
nggak transparan. Mana kita tahu apakah sudah ada yang benar diwawancara
atau belum," kata Ramadhan dalam diskusi di Kantor DPP Demokrat, Jl
Kramat Raya No 7, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014).
Mantan
anggota Komisi I DPR ini khawatir nantinya rakyat akan merasa seperti
membeli kucing dalam karung. Alasannya, selama ini calon menteri yang
di-track Jokowi menyisakan teka-teki bagi semua pihak.
"Dulu kan
seleksi menteri terbuka siapapun yang dipanggil audisi tahu, kalau
sekarang kan tidak. Artinya, Pak SBY meng-create keputusan di situ dia
ambil keputusan sendiri, kalau Pak Jokowi kan tidak," terangnya.
Dia
mengatakan, Jokowi tidak konsisten menjaga transparansi dalam proses
penyeleksian menteri. Menurutnya, ada faktor eksternal di lingkungan
sekitarnya yang campur tangan.
Ramadhan lalu bicara tentang
kebijakan luar negeri SBY yang sebaiknya tetap dilanjutkan oleh Jokowi.
Ia pun memiliki usulan calon menlu yang dinilai mampu mengawal warisan
kebijakan luar negeri itu.
"Calon terbaik adalah Dino Patti
Djalal dan Makarim Wibisono. (Pak SBY) aktif bersama tokoh-tokoh dunia
bicara tentang situasi dunia. Dengan Obama, Bush, PM Inggris beliau
selalu menempatkan posisi setara," sebutnya. [detik]
Orang ini kok ngeyel too??? Wakil presiden terpilih pak JK kan sudah menjelaskan dengan sejelas2 -nya di media masa. Yaa tuuh---- lantik aja truss Dubes2 di negara2 lain BIARPUN SUDAH MAU PENSIUN, mumpung masih ada kekuasaan.
BalasHapus