Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mengubah komposisi kabinet dari
tiga Menteri Koordinator (Menko) menjadi empat “super menteri”.
Siapa-siapa saja yang akan mengisi posisi mentereng itu?
Posisi
Menko bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) terdapat nama Luhut
Panjaitan dan Fahrul Rozi, Menko Pembangunan Manusia dan Sosial Budaya
diplot nama Muhaimin Iskandar, Kementerian Koordinator Perekonomian
Darmin Nasution, Sri Mulyani, dan Agus Martowardojo. Sementara Kemenko
baru adalah Maritim, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Calon
Menkonya adalah Tedjo Edhy, RJ. Lino dan Indroyono Soesilo.
Kendati
demikian, nama-nama itu belum secara resmi diumumkan ke publik. Jokowi
baru akan mengumumkan komposisi dari 33 menteri dan empat menko pada
saat pelantikan, 20 Oktober mendatang.
Lantas bagaimana reaksi
publik tentang bocoran para Menko itu? Politikus Demokrat, Ruhut
Sitompul, secara khusus mengapresiasi kabar pengangkatan Luhut Panjaitan
sebagai calon Menko Polhukam.
"Kalau Luhut aku dukung, kita
tahu track record beliau. Dia di Kopasus kita tahu, di Mendag, Menteri
Perindustrian. Bagaimana dia jadi Dubes di Singapura, kita tahu dia
pekerja keras dan memahami berkaitan dengan Menko Polhukam," katanya di
Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/10/2014).
Sementara untuk
nama lainnya, dia enggan berkomentar. Namun, Ruhut mengaku hal itu
sepenuhnya hak prerogatif Jokowi selaku presiden.
Mengenai
masuknya nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB,
Ruhut meminta agar Muhaimin menanggalkan jabatannya di partai bila
Jokowi resmi menunjuknya sebagai Menko. Mengingat Jokowi sejak awal
telah mengembar-gemborkan di kabinetnya tidak ada rangkap jabatan.
"Ya
rangkap jabatan, yang partai itu lepas jabatan partai, dia mesti
melepas ketumnya tapi tetap kader partai. Kan di era SBY kita taulah
para Ketum itu kerjanya gimana. Makanya fokus (menteri) sajalah,"
tuturnya.
Masuknya nama mantan menteri Keuangan, Sri Mulyani yang
kini duduk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sebagai calon menteri
Jokowi juga menjadi catatan Ruhut. Meski kemampuannya dalam hal ekonomi
tidak diragukan lagi, kata Ruhut, ada pihak-pihak yang tidak ingin Sri
Mulyani kembali menjabat sebagai menteri.
"Saya sadar. Ada enggak yang kebakaran jenggot. Tapi ini kembali lagi ke Sri Mulyani siap enggak jadi menteri," pungkasnya. [okezone]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar