Jumat, 17 Oktober 2014

Dianggap Goblok, Puan Tak Pantas Jadi Menteri Jokowi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang menjadi penyokong utama presiden terpilih Joko Widodo, menyorongkan sejumlah kandidat untuk menjadi menteri. Mereka, antara lain, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani; bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rini Soemarno; Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo; serta Wakil Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Menurut seorang petinggi partai banteng, Jumat, 17 Okotber 2014, mereka bakal mengisi sejumlah kementerian baru. Puan diplot memimpin Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Sosial-Budaya. Sedangkan Rini Soemarno kemungkinan bakal menjadi Menteri Koordinator Perekonomian atau Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Adapun Tjahjo dan Hasto digadang-gadang menjadi Menteri-Sekretaris Negara atau Sekretaris Kabinet.
Puan belum bisa dimintai tanggapan. Tjahjo Kumolo enggan berkomentar soal pengisian kabinet. Termasuk soal nama-nama yang disiapkan partainya. »Saya tidak tahu sama sekali soal komposisi kabinet. Saat ini saya masih menjalankan tugas sebagai sekretaris jenderal,” katanya.
Presiden terpilih Joko Widodo juga belum mau menyebutkan nama-nama kementerian berikut calon yang disiapkan untuk mengisi kabinet. Jokowi mengatakan baru akan mengumumkan jika sudah ada kepastian soal nama-nama pembantunya. »Nantilah tanggal 21 (Oktober) saya harapkan sudah ada,” kata Jokowi di Bali Kota.
Jokowi dan Jusuf Kalla sebelumnya menyatakan bakal ada 33 kementerian. Menurut Jokowi, ada 43 nama disiapkan untuk mengisi pos tersebut. Sebagian berasal dari profesional, dan ada pula yang berasal dari partai pendukung Jokowi-Kalla. Partai-partai itu adalah PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Penunjukan Puan sebagai bakal calon menteri menuai kritik. Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, menilai Jokowi sebaiknya tak menunjuk Puan sebagai menteri. Menurut dia, Puan belum memiliki prestasi apa pun, baik di partai maupun di parlemen. Ia khawatir penunjukan Puan mengakibatkan lunturnya kepercayaan masyarakat kepada Jokowi. »Jokowi jangan mengorbankan dukungan masyarakat,” ucapnya.
Direktur Riset Saiful Mujadi Research and Consulting, Djayadi Hanan, mengatakan masuknya putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dalam radar kabinet berisiko bagi presiden terpilih Joko Widodo. Musababnya, kata Djayadi, kemampuan Puan selama ini masih diragukan.
Djayadi menduga bakal timbul persepsi masyarakat bahwa Puan menjadi menteri hanya karena putri Megawati. Pun, Jokowi bisa dianggap berada di bawah bayang-bayang Megawati dalam menyusun kabinet. “Masyarakat bisa menerima Jokowi tapi sulit menerima Puan,” kata Djayadi, Jumat 17 Oktober 2014.
Ada pun Jokowi masih belum mau menyebutkan nomenklatur kementerian berikut calon yang disiapkan untuk mengisi kabinet. Jokowi mengatakan baru akan mengumumkan jika sudah ada kepastian soal nama-nama pembantunya. “Nantilah tanggal 21 (Oktober) saya harapkan sudah ada,” kata Jokowi.Jokowi dan Jusuf Kalla sebelumnya mengumumkan bakal ada 33 kementerian. Ada 43 nama disiapkan untuk mengisi pos tersebut. Sebagian berasal dari profesional, dan ada pula yang berasal dari partai pendukung Jokowi-Kalla. Partai-partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar