Tarik ulur antara kubu Puan Maharani dan Jokowi di internal PDIP kian
santer terdengar menjelang penetapan cawapres. Kabarnya ada 'geng
Tancho' yaitu para pembisik di sekeliling Ketua Badan Pemenangan Pemilu
(Bapilu) PDIP itu yang selalu mengusik Jokowi.
'Geng Tancho' kini
menjadi buah bibir di internal PDIP, sebagai sebutan untuk ring 1 Puan
Maharani. Istilah 'geng Tancho' untuk menggambarkan pria-pria klimis di
sekeliling Puan Maharani. 'Tancho' adalah merek minyak rambut legendaris
berwarna hijau bening dengan wangi yang sangat khas yang kerap dipakai
pria klimis.
Perbedaan pendapat antara kubu Puan Maharani dan
Jokowi sebenarnya sudah terjadi sejak Jokowi belum ditetapkan sebagai
capres PDIP. Kala itu elite PDIP di sekeliling Puan terus mendorong
pencapresan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Konon Mega bahkan
menetapkan Jokowi sebagai capres PDIP tanpa bicara terlebih dahulu
dengan Puan dan 'geng Tancho ini'.
Kubu Puan Maharani dan 'geng
Tancho' di atas angin tatkala perolehan suara PDIP tak sampai 20%.
Apalagi ditambah pemberitaan yang marak bahwa 'Jokowi effect' ternyata
nggak ngefek. Jokowi dipojokkan, bahkan digelontorkan isu evaluasi
pencapresan Jokowi. Jokowi sendiri pernah blak-blakan menyatakan kenapa
dirinya yang disalahkan sedangkan Pileg adalah ajang kontestasi caleg.
Setelah
pencapresan Jokowi tak bisa digoyang, kubu Puan terus bermanuver. Puan
didampingi 'geng Tancho' terus melakukan komunikasi koalisi, kabarnya
juga meramu cawapres serta kabinet tanpa mengajak bicara Jokowi. Seperti
pertemuan Puan dan 'geng Tancho' dengan Ketum PAN Hatta Rajasa sehari
sebelum Pileg digelar.
Manuver 'geng Tancho' pun terus berlanjut.
Puan Maharani sukses membuat ibunya, Megawati, tak memberikan tugas
ketua tim pemenangan Pilpres ke Jokowi. Konon 'geng Tancho' juga sedang
mendorong duet Jokowi-Puan ke Pilpres 2014. Namun belakangan nama Puan
mulai didrop dari daftar cawapres Jokowi karena duet ini dinilai Mega
kurang kuat di Pilpres 2014.
Sekarang ini ada 3 nama yang menguat
menjadi kandidat cawapres Jokowi yakni politikus senior Golkar Jusuf
Kalla (71), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md (56) dan eks KSAD
Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu (63). Mega tengah membahas cawapres
Jokowi bersama Ketum Partai NasDem Surya Paloh dan Jokowi. Namun sampai
kini belum ada kesimpulan akhir soal cawapres Jokowi.
Jokowi yang
masih menjabat Gubernur DKI sendiri menuturkan cawapresnya akan
dimunculkan dalam waktu dekat. Lalu akankah cawapres yang benar-benar
sehati dengan Jokowi yang bakal ditunjuk Mega, ataukah cawapres yang
didukung Puan Maharani dan 'geng Tancho'?[detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar