Rabu, 23 April 2014

Jokowi Ingin Hapus Monopoli Suplai Ayam Potong di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin menghapus monopoli suplai bahan pangan, khususnya ayam potong, ke Ibu Kota. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk mewujudkan hal tersebut.
Pertama, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD PD Pasar Jaya akan menginvestasikan sejumlah uangnya ke peternakan ayam di Lampung untuk meningkatkan pasokan.
Kedua, PD Pasar Jaya juga akan menanamkan investasi untuk pembangunan rumah pemotongan hewan baru di Lampung.
"Kelebihannya, kita (pemerintah) yang pegang distribusi logistik. Tidak dipegang oleh satu dua tiga orang seperti selama ini," ujar Jokowi di rumah peternakan unggas di Kecamatan Tegineneng, Lampung, Rabu (23/4/2014) siang.
Catatan PD Pasar Jaya, konsumsi ayam potong di Jakarta bisa mencapai 650 ribu ekor per hari atau nyaris 20 juta ekor per bulannya. Selama ini, kebutuhan tersebut dipenuhi oleh banyak daerah sekitar Jawa dan Sumatera. Tapi, Jokowi menolak siapa pihak yang memonopoli distribusi.
Jokowi melanjutkan, pemerintah akan mendistribusikan ayam potong ke himpunan pengusaha ayam potong di DKI. Setelah itu, pengusaha ayam yang menjualnya ke konsumen. Oleh sebab itu, ia meminta pengusaha ayam potong di Jakarta tidak perlu khawatir perannya diambil alih pemerintah.
"Kita ambil distribusinya saja. Karena ini masalahnya ketahanan pangan di Jakarta," lanjut Jokowi.
Ketua Asosiasi Peternakan Ayam Ras Lampung Agus Wahyudi mengatakan, produksi ayam potong di peternakan Lampung mencapai 13,5 juta ekor per bulannya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persennya didistribusikan ke Jakarta.
"Kalau ada permintaan lebih ya pasti kita sanggupi. Peternak kita di Lampung ada 2.000 peternak. Pasti kita lebih aktif," tambahnya.
Pantauan Kompas.com, blusukan Jokowi di peternakan ayam itu sekitar 20 menit. Jokowi mendapat penjelasan dari Ketua Asosiasi Peternakan Ayam Ras Lampung dan pejabat Pemprov Lampung saat masuk ke rumah berisi ribuan ayam ternak. [kompas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar