Rabu, 23 April 2014

Priyo, Dikandidatkan Lembaga Survei, Tapi Gagal ke Senayan

Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso yang dalam beberapa bulan terakhir sering diwacanakan  sebagai kandidat calon Presiden (Capres) atau calon wakil Presiden (Cawapres) RI ternyata  tidak bisa melenggang dengan mulus ke Senayan meraih satu kursi anggota DPR dalam pemilihan  legislatif (Pileg) 2014 ini.
Priyo maju sebagai caleg dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur I yang meliputi Surabaya dan Sidoarjo. Seperti diberitakan Surya (Group Tribunnews.com), Selasa (21/4/2014), Golkar hanya meraih satu kursi ke DPR untuk Dapil ini yakni atas nama Adies Kadir Mapong yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya dengan perolehan 30.090 suara. Sementara Priyo Budi Santoso (24.376 suara).
Priyo kerap diwacanakan sebagai capres dan cawapres muda. Dua kali survei politik yang diadakan lembaga Political Communication (PolcoMM) Institute selalu menempatkan nama Priyo Budi Santoso berada di posisi kedua setelah Jokowi sebagai Capres pilihan para pemilih muda (anak muda).
Survei itu dirilis terakhir di Jakarta, Minggu (9/3/2014), dimana Joko Widodo tetap di tingkat teratas  22,9 persen disusul Priyo Budi Santoso dengan perolehan sebesar 16,3 persen. Survei ini juga menempatkan Priyo di posisi teratas sebagai tokoh muda yang bakal dipilih  jika dicalonkan sebagai wakil presiden.
Sebelumnya pada 2 Februari 2014 lalu, Polcomm Institute juga melansir hasil surveinya tentang tokoh potensial yang mampu menyaingi elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) terkait bakal calon presiden. Hasilnya, ada sejumlah nama tokoh muda yang diklaim mampu menandingi Jokowi jika sama-sama maju sebagai calon presiden periode 2014-2019 salah satunya Priyo.
Langkah Priyo yang kabarnya hendak mencalonkan Presiden itu mendapat sindiran dari Sekjen Golkar Idrus Marham ketika ditanya pers di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (14/3/2014),lalu sebelum Pileg dilaksanakan.
Idrus menegaskan Priyo fokus dulu memenangkan Pemilu dan lolos jadi anggota DPR. "Tentang Priyo, saat ini fokus kita memenangkan Pemilu. Priyo itu caleg. Saya imbau agar fokus ke dapil supaya menang lagi. Dan ingat, 2009 kalau bukan suara partai, Priyo tidak masuk. Kita dapat laporan bahwa Priyo jarang turun di dapilnya," kata Idrus.
Menurut Idrus saat itu Priyo sebaiknya fokus di daerah pemilihannya biar terpilih jadi anggota DPR lagi. "Priyo fokus saja lah di dapil. Kalau wakil ketua DPR tidak terpilih, yang malu kan Golkar," katanya.
Dalam diskusi di sebuah cafe kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014), kemarin,  Politikus senior Partai Golkar, Zainal Bintang menilai Priyo bisa menjadi sosok alternatif atau 'kuda hitam', apabila ada partai politik yang mau mengusungnya sebagai Capres atau Cawapres.
Sebab Priyo sudah memiliki sejumlah pengalaman yang cukup baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam bidang organisasi masyarakat.
"Menurut saya Priyo itu bisa jadi kuda hitam. Dia pernah menjadi ketua umum termuda MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) dan Kosgoro 1957," kata Zainal.
Diungkapkan Zainal, sebenarnya Golkar telah merestui sejumlah kadernya dilamar Parpol lain menjadi Cawapres. Diantaranya, kata Zainal, seperti Jusuf Kalla (JK), Akbar Tandjung, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Priyo Budi Santoso.[tribunnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar