Jumat, 11 April 2014

Seknas Jokowi: Ada Gerakan Delegitimasi Pencapresan Jokowi

Mencermati beragam pendapat yang muncul di media,  khususnya soal “Jokowi effect” Seknas  Jokowi sedang mengikuti dengan cermat adanya indikasi munculnya gerakan delegitimasi terhadap pencapresan Jokowi.
Gerakan ini merupakan lanjutan dari berbagai kampanye negatif yang muncul selama masa pileg “Arah utama dari gerakan ini tidak lain adalah membangun persepsi public bahwa seakan-akan pencapresan Jokowi  tidak mampu mendongkrak suara partai,” ujar Dadang Juliantara, presidium Seknas Jokowi, Jumat (11/4/2014).
Mengapa Jokowi Effect tidak nampak besar daya dongkraknya terhadap suara PDI Perjuangan, bagi Seknas kata Dadang, yang penting untuk dilihat dengan benar adalah: Pertama, bagaimana pun PDI Perjuangan adalah pemenang pemilu menurut  hasil hitung cepat. Kemenangan ini tetap saja dikategorikan kenaikan suara, jika dibandingkan dengan perolehan  suara pada 2009.
Kedua, 'Jokowi Effect' hanya akan berbunyi nyaring manakala rakyat di akar rumput benar-benar tahu bahwa Jokowi telah dengan pasti dicapreskan oleh PDI Perjuangan. 
“ Yang menjadi masalah adalah bahwa sejak pencapresan, yang terjadi jusru pelemahan sistematis sosialisasi Jokowi, yang secara konkret ditunjukkan oleh penurunan secara drastis ruang bagi Jokowi di media lantaran sebagian media menjadi bagian dari pertarungan politik,” tambah Dadang.
Ketiga, lanjut Dadang, pencapresan Jokowi tidak hadir di ruang hampa politik, sebaliknya berada dalam puncak pertarungan Pileg, di mana seluruh caleg sedang berjuang sengit untuk memastikan diri mendapatkan suara yang cukup. “Akibatnya, penetrasi Jokowi ke basis secara nyata terkendala oleh dinamika yang demikian kompleks. Di sisi lain, kesempatan Jokowi untuk menyosialisasikan diri sebagai calon presiden sangat terbatas," katanya.
Resultan dari semua itu adalah masih terbatasnya pengetahuan rakyat bahwa Jokowi telah dicapreskan. “Inilah yang menjelaskan mengapa kenaikan suara partai juga terbatas. Oleh sebab itulah, Jokowi menekankan pentingnya mengubah strategi. Lebih dari itu, Seknas juga telah mempersiapkan mekanisme pertahanan yang lebih kokoh, sehingga berbagai gerakan negatif yang berujung pada delegitimasi sistematis terhadap Jokowi dapat diatasi dengan arif dan cerdas,”pungkasnya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar