Pelaku pasar masih menanti kabar koalisi dan siapa yang akan menjadi
calon wakil presiden dari calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo
(Jokowi), meskipun terdapat capres-capres lain seperti Aburizal Bakrie
dari Golkar dan Prabowo dari Gerindra.
Demikian disampaikan KDB Daewoo Research dalam hasil risetnya pagi ini.
"Dalam pandangan kami, keputusan koalisi dan sosok calon wakil
presiden yang akan mendampingi Jokowi merupakan hal yang sangat dinanti
oleh pasar," tulis KDB Daewoo dalam hasil risetnya.
KDB Daewoo mencatat bahwa selama menjadi gubernur DKI Jakarta
kebijakan yang diambil Jokowi menitikberatkan pada peningkatan
kesejahteraan rakyat, perbaikan infrastruktur dan perhatian kepada usaha
kecil dan mikro.
"Terkait dengan koalisi, PDIP akan mempertimbangkan berkoalisi dengan
partai nasionalis, menurut kami terbuka kemungkinan koalisi dilakukan
dengan Nasdem yang mempunyai platform partai yang hampir mirip," tulis
KDB Daewoo.
Menurut KDB Daewoo, koalisi yang akan dibentuk tentu mengurangi
keleluasaan PDIP dalam menentukan calon wakil presiden pendamping
Jokowi. Lebih lanjut, koalisi yang akan dibentuk oleh PDIP diharapkan
dapat mendukung pemerintahan bila Jokowi kelak terpilih sebagai Presiden
RI.
"Oleh karena itu menurut kami kekecewaan pasar terhadap hasil
perhitungan cepat sangat berlebihan, walaupun PDIP harus berkoalisi,
menurut kami tidak akan menjadi persoalan karena bagaimanapun PDIP juga
harus berkoalisi di parlemen sehingga dapat mendukung pemerintahan. Dan
menurut kami PDIP pasti akan menduetkan Jokowi dengan orang yang tepat,
yang mempunyai karakteristik yang melengkapi," tambah KDB Daewoo.
KDB Daewoo menilai koreksi yang terjadi kemarin dapat dimanfaatkan
oleh investor untuk mulai melakukan akumulasi beli saham, terutama
saham-saham berkapitalisasi besar.
Hasil perhitungan cepat yang menyatakan PDIP mendapat 19,2% suara
telah mengecewakan pasar yang berharap kemenangan PDIP bisa lebih dari
25%.
Kekecewaan ini menyebabkan IHSG pada perdagangan kemarin ditutup pada
level 4,765.7 (-3.17%) dengan asing mencatatkan penjualan bersih Rp
1.55 triliun. Bertolak belakang dengan optimisme pasar (IHSG naik 3.22%)
di hari pendeklarasian Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Meskipun perhitungan resmi hasil pemilhan legislatif baru akan
dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum pada Mei 2014, hasil penghitungan
cepat memberikan sinyal bahwa PDIP harus menjalin koalisi dengan partai
lain agar calon presiden yang diusung dapat ikut dalam pemilihan
presiden.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar