Jumat, 11 April 2014

Pasar Modal Disebut-sebut Makin Nyata Dukung Capres Jokowi

Investor pasar modal dinilai semakin menunjukkan sikap mendukung sosok calon presiden secara spesifik, yakni Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal itu terlihat dari dinamika pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama dua hari selepas muncul hasil hitung cepat pemilihan legislatif, seperti disampaikan Direktur Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Tren negatif ini memang tidak jangka panjang, tapi data yang dia peroleh menunjukkan aksi pelaku pasar lah yang mendorong kejatuhan bursa di Tanah Air, bukan sentimen global.
"Kemarin (IHSG terperosok) murni sentimen pasar, tidak ada pengaruh global atau fundamental. Market tiba-tiba melihat ketidakpastian lebih tinggi dari yang mereka prediksi dari pemilu," ujarnya.
Akibat PDIP tidak meraup 25 persen popular vote, investor menunjukkan sentimen negatif. Purbaya menilai mereka khawatir peluang partai berlogo banteng mencalonkan Jokowi sebagai presiden terganggu.
Atas dasar itu pula, Purbaya menilai klaim otoritas BEI bahwa melorotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 3,3 persen ke level 4.757 pada perdagangan Kamis (10/4/2014), tak berkaitan dengan hasil pileg sebagai kekeliruan.
Justru, Purbaya meyakini ada hubungan kuat antara sentimen investor dengan rumitnya peta politik Indonesia. Terbukti, pada hari yang sama, situasi bursa di Asia justru rata-rata menunjukkan tren positif. Ambil contoh PSEI Index di Manila, menguat 0,78 persen. Indeks SET di Bangkok, Thailand turut menguat 0,55 persen di periode yang sama ketika IHSG terpuruk.
Selama investor yakin Jokowi terpilih, Purbaya mengklaim kinerja IHSG akan kinclong. Soal alasan mengapa pemodal pasar saham menyukai sosok Gubernur DKI Jakarta itu, dia tak punya penjelasannya.
"Kalau saya ngomong sama investor-investor, mereka suka Jokowi. Saya tidak tahu alasannya apa. Tapi saya tangkap itu, kalau Jokowi tiba-tiba hilang, pasti ada sentimen negatif," kata Purbaya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar